IDENTIFIKASI KEMASAN PRODUK PANGAN
PERCOBAAN I
(Praktikum Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan)
Kelompok
: 6
Agus
Setiawan B1315002
Jamilah B1315028
M. Putra
Fajar B1315041
Rina
Wardani B1315061
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengemasaan
merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari
penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun mekanis,
sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Bahan
kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam,
fiber, hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga
bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum,
kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan
pintar ( active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi
lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. Fungsi paling
mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari
kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.
Pada
praktikum ini akan diidentifikasi kemasan berdasarkan beberapa cara, yaitu :
1. Berdasarkan struktur system kemas :
kemasan primer, kemasan sekunder, kemasan tersier dan kuartener
2. Berdasarkan sifat kekakuan bahan
kemasan : kemasan fleksibel, kemasan kaku, dan kemasan semi fleksibel
3. Berdasarkan sifat perlindungan
terhadap lingkungan : kemasan hermetis, kemasan tahan cahaya, kemasan tahan
suhu tinggi
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
jenis bahan kemasan pangan.
2. Mengetahui
klasifikasi bahan kemasan pangan.
3. Mengetahui
fungsi spesifik kemasan terhadap produk pangan yang dikemas.
4. Mengetahui
kelebihan dan kelemahan bahan kemasan pangan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1. Pengertian Kemasan
Pengemasan merupakan suatu usaha
yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan
baik fisik, kimia, biologis, maupun mekanis , sehingga dapat sampai ke tangan
konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan
bervariasi dari kertas, plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang
di laminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol,
kaleng, tetraptak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng
bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar ( active and
intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam
kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas.
2. Jenis – jenis kemasan
a. Kemasan Plastik
Bahan pengemas yang saat ini mudah
didapat dan sangat fleksibel
penggunaannya, selain untuk mengemas langsung bahan makanan. Seringkali
digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis Plastik sendiri beraneka ragam, ada
Plolyethylene, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara
umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan – satuan
yang lebih kecil yang disebut monomer.
PP (Polypropylene) adalah jenis
plastik yang biasa digunakan untuk packing/pemungkus makanan kering/snack,
sedotan plastik, kantong obat, penutup, cup plastik, tas, botol dll.
PP (Poly
Ethylene) adalah jenis plastik yang bisa digunakan untuk packing minuman atau
cairan, seperti es batu, onderdil, syrup, maupun minuman lainnya.
OPP (
Oreinted Polystyrene) adalah jenis plastik yang sangat bening, kurang tahan
panas. Digunakan untuk packing roti, snack, t-shirt, baju dan jacket agar
menambah keindahan dan penampilan produk, biasa supaya tidak mudah robek
dipergunakan double layer side & gusset.
HDPE ( High Density Polyethylene)
adalah jenis plastik yang berwarna putih susu/putih bersih. Digunakan untuk kantong tissue, botol
detergent, minyak, plastic anti panas, pipa plastik, shopping bag dan kontong plastik yang biasa untuk
sayur makanan yang berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi
LDPE (Low
Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk pelapis keleng, plastik pembungkus makanan
supaya tetap hangat (Food wrapping), kontong grocery, pembungkus roti, dan tas
plastic. Jenis plastik ini fleksibel dengan kekuatan remas.
PETE atau ETA ( Polyethylene
Terephthalate) adalah jenis kemasan yang
dipakai untuk botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol
air mineral, botol minuman sari buah dan botol lainnya, botol botol dengan
bahan ini direkomendasikan hanya untuk
sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau
terlihat barat- berat.
PS (
Polystyrene) bersifat berubah bentuk dan berbunyi. Jenis plastik ini bisa
digunakan untuk gabus (Styrofoam, cup, box, tray daging, dan tepat telur)
Other
(Polycarbonate) adalah jenis plastik ini
bening, tahan pas dan bisa dipakai berulang kali. Dapat ditemukan pada tempat
makanan dan minuman seperti botol minuman olah raga, suku cadang mobil, alat
rumah tangga dan plastik kemasan.
PVC (Poly
Cinly chlorine) adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing botol minyak,
daging.
Lunchbox
Polystyrene adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing makanan ringan,
nasi dll.
Plastik
Vacuum adalah jenis plastik yang merupakan campuran nylon dan PP/LDPE, Plastik
Vacuum bisa digunakan untuk membungkus sayur. Buah daging yang hampa udara dan siap
dimaska/ dimakan, foodgrade, Plastik Mika adalah jenis mika bening yang lemas
untuk album, taplak meja, sampul, pebungkus, dll dan plastic mika film yang
kaku untuk membuat kotak.
b. Kemasan Kertas
Kertas glasin dan kertas tahan
minyak (Grease proof) dibuat dengan cara
memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukan ke mesin pembuat
kertas, penambahan bahan – bahan lain seperti plastisizer bertujuan untuk
menambah kelembuatan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunaka untuk mengemas
bahan – bahan yang lengket. Penambahan antioksidan bertujuan untuk memperlambat
ketengikan dan menghambatan pertumbuhan
jamur atau khamir, kedua jenis kerta ini mempunyai permukaan seperti gelas dan
transparan, walaupun permukaaan dilapisi dengan bahan air seperti lak dan
lilin.
Kertas Perkamen digunakan untuk
mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, biscuit yang berkadar lemak
tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng) daging (segar, kering, diasap
atau dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi.
Kertas Lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya
adalah lilin paraffin dengant itik 46-74oc dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oc)
atau petrolatum (titik cair 40-52oc ) kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/ Oli dan daya rekat panasnya
baik, kertas lilin digunakan mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain –
lain.
Chipboard dibuat dari kertas Koran
bekas dan sisa – sisa kertas, jika kertas ini dijadikan kertas kelas ringan,
maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung
atau bantalan pada barang pecah belah,
kertas chpboard dapat juga digunakan sebagai pembungkus dengan daya rentang
yang rendah, jika akan dijadikan karton lipat, maka harus diberi bahan bahan tabahan
tertentu.
Amplop dan Kantung sering digunakan
sebagai pembungkus keratas, sedangkan kantung kertas merupakan kemasan tertua tetapi masih tetap
popular hingga sekarang. Kantung kertas dapat dibuat secara sederhana oleh
industry rumah tangga, tetapi penggunaan
Kertas Bekas ini untuk mengemas
bahan pangan dapat menimbulkan masalah, seperti masalah misalnya tinta, pigmen,
bahan pengisi dan lain- lain.
Kertas
Lipat dan Kardus merupakan jenis kertas yang popular karena praktis dan murah.
Dalam perdagangan disebut juga Folding carton (FC), dan digunakan untuk
mengemas bahan hasil pertanian atau jenis-jenis barang lainnya. Bahan yang
banyak digunakan untuk membuat karton lipat adalah cylinder board yang terdiri
dari beberapa lapisan, dan bagian tengahnya
terbuat dari kertas – kertas daur ulang,
sedangkan kedua sisi lainnya beruapa kertas Koran murni dan bahan murni yang di
pucatkan. Untuk memperbaiki sifat karton lipat, maka dapat dilapisi dengan
selulosa asetat dan polivinil klorida (PVC) yang diplastisasi.
Kertas Komposit adalah kertas yang diolah bersama –
sama dengan bahan baku kemasan lain
seperti plastik dan logam yang bertujuan untuk memperbaiki daya rapuh,
daya kaku dan kekuatan bahan. Kertas yang dicampur dengan logam dan dibentuk
menjadi semacam kaleng disebut kaleng komposit, digunakan untuk jus sitrun. Wadah bumbu (rempah-rempah)
kotak coklat, sop kering, bahan kimia dan obat – obatan. Industry pengemasan
telah membuat kertas kaleng komposit
yang dapat menahan vakum dan menahan suhu sekitar 490c, sehingga
dapat digunakan untuk pengawetan selai (jam). Tube karton digunakan untuk
margarine dan es krim. Ada 3 (Tiga) jenis konstruksi kaleng kertas komposit,
yaitu : bentuk spiral, cupung dijahit (Lap Seam) dan komposisi gulung
(Convolute)
c. Kemasan Logam
Pengemas yang berbahan dasar logam
diantaranya adalah aerosol, two piece can. Three piece cab, aluminium foil, dan
logam komposit. Yang pertama adalah aerosol, Aerosol memiliki kelebihan
diantaranya adalah tahan terhadap suhu tinggi, namun kurangnya adalah
penggunaannya yang cukup sulit, yang kedua adalah two piece can. Dikatakan two
piece kerena sacara umum, bahan ini terdiri dari kaleng yang berbentuk gelas
dan tutup. Two piece kemudahannya untuk dibentuk, penampilan yang menarik dan
kehigienisan yang cukup tinggi. Namun terdapat kekurangan yaitu mudah penyok
dan harga yang agak mahal, yang ketiga adalah three piece can. Secara umum sama
seperti two piece can. Perbedaannya adalah aluminium foil. Bahan ini sangat
praktis untuk digunakan. Dengan kemampuan untuk
tahan suhu tinggi, bahan ini biasa digunakan untuk alas bahan pangan
yang akan mengalami proses penapasan kelebihan lainnya adalah
bahan ini sangat mudah untuk dibentuk dan digunakan , namun kekurangannya
adalah mudah robek dan harganya yang cukup mahal serta hanya bisa campuran dari
logam dengan kertas, plastik, dan bahan lain. Kelebihan dari bahan ini adalah
harganya yang agak mahal dan proses pembuatan yang cukup sulit.
d. Kemasan Gelas
Secara fisika gelas dapat
didefinisikan sebagai cairan yang lewat dingin (Supercolled Liquid), tidak
mempunyai titik lebur tertentu dan mempunyai viskositas yang tinggi (> 103
Poise) untuk mencegah kristalisasi. Secara kemia gelas di definisikan sebagai
hasil peleburan berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap yang berasal dari peruraian senyawa-senyewa kimia
dimana struktur atomnya tidak menentu.
BAB III
METODE
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26 Februari 2016 pukul 16.00-17.00 WITA
di Labolatorium Pangan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah
Laut.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah alat penginderaan.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini antara lain berbagai macam kemasan produk pangan.
3.3
Prosedur Kerja
1.
Disiapkan alat
dan bahan.
2.
Dilakukan alat
pengamatan menggunakan penginderaan terhadap berbagai macam kemasan produk
pangan.
3.
Dicatat hasil
pengamatan pada kolom pangamatan.
4.
Dicari referensi
untuk melengkapi laporan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel 1. Data
Hasil Pengamatan
No.
|
Jenis
produk
|
Jenis
kemasan
|
Struktur
kemasan
|
Sifat
kekakuan bahan kemasan
|
Sifat
perlindungan terhadap lingkungan
|
1.
|
Sarden
|
Logam
|
Primer
|
Kaku
|
Tahan
suhu tinggi
|
2.
|
Saos tomat
botol
|
Plastik
|
Primer
|
Semi
fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
3.
|
Teh ichi
botol
|
Plastik
|
Primer
|
Semi
fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
4.
|
Air mineral
|
Plastik
|
Primer
|
Semi
fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
5.
|
Susu UHT
|
Foil
|
Primer
|
Fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
Kardus
|
Sekunder
|
Fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
||
6.
|
Silverquin
|
Foil
|
Primer
|
Fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
Kertas
|
Sekunder
|
Fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
||
7.
|
Aqua gelas
|
Plastik
|
Primer
|
Semi
fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
8.
|
White coffe
|
Foil
|
Primer
|
Fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
Plastik
|
Sekunder
|
Fleksibel
|
|
||
9.
|
Morin
|
Kaca
|
Primer
|
Kaku
|
Tahan
suhu tinggi
|
Logam
|
Primer
|
Kaku
|
|
||
Kertas
|
Sekunder
|
Fleksibel
|
|
||
10.
|
Pop mie
|
Styrofoam
|
Primer
|
Semi
fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
Kertas
|
Primer
|
Fleksibel
|
|
||
Plastik
|
Sekunder
|
Fleksibel
|
|
||
11.
|
Super bubur
|
Plastik
|
Primer
|
Semi
fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
kertas
|
Primer
|
Fleksibel
|
|
||
12.
|
Kentang
goreng
|
Plastik
|
Primer
|
Fleksibel
|
Tahan
cahaya
|
Tabel 2. Data
Kekurangan dan Kelebihan Produk Pangan
No.
|
Jenis
produk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1.
|
Sarden
|
Tahan
lama, tahan banting, tidak mudah pecah
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
2.
|
Saos tomat botol
|
Tahan
lama, praktis, tidak mudah pecah
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
3.
|
Teh ichi botol
|
Tahan
lama, praktis, tidak mudah pecah
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
4.
|
Air mineral
|
Praktis,
tahan lama
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
5.
|
Susu UHT
|
Praktis,tahan
lama.
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
6.
|
Silverquin
|
Mudah
dibuka, tahan lama, praktis
|
Mudah
sobek dan hancur jika terkena air, tidak tahan air
|
7.
|
Aqua gelas
|
Tahan
lama, higenis, praktis
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
8.
|
White coffe
|
Tahan
air, praktis, tahan lama, mudah disobek
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
9.
|
Morin
|
Tahan
air, steril, tahan lama
|
Tidak
ramah lingkungan, mudah pecah, tidak tahan banting, terurai dalam waktu yang
sangat lama,
|
10.
|
Pop mie
|
Praktis,
higenis, mudah dibuka
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
11.
|
Super bubur
|
Praktis,
higenis, mudah dibuka
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir
jika menumpuk
|
12.
|
Kentang goreng
|
Mudah
dibuka, tahan lama, praktis
|
Tidak
ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama,
|
4.2
Pembahasan
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi
untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan,
dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau
mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu
pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi
Dalam
praktikum ini dibahas berbagai macam kemasan mengenai jenis kemasan, struktur
kemasan, sifat kekakuan bahan kemasan, sifat perlindungan terhadap lingkungan,
kelebihan serta kekurangan dari kemasan suatu produk pangan. Dari beberapa
jenis kemasan terdapat sifat dan jenis yang berbeda-beda. Untuk kemasan jenis plastik,
kardus dan foil, kemasan ini bersifat fleksibel yang artinya mudah dibentuk
ditekuk ataupun dilipat. Untuk kemasan botol, kemasan ini bersifat semi
fleksibel yang artinya hamper fleksibel namun agak kaku. Untuk kemasan logam
dan kaca, kemasan ini bersifat kaku yang artinya dapat terjadi pecah belah.
Kemudian untuk sifat perlindungan terhadap lingkungan rata-rata kemasan yang
telah diidentifikasi tahan terhadap cahaya, namun untuk kemasan kaleng dan kaca
selain bersifat tahan terhadap cahaya juga tahan terhadap suhu tinggi.
Dalam
praktikum ini juga diidentifikasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari
kemasan produk pangan. Rata-rata kelebihan kemasan modern sekarang tergolong
praktis, tahan lama, higenis/steril, disertai gambar yang menarik pelanggan.
Adapun kekurangan kemasan modern yaitu tidak ramah lingkungan, ini dikarenakan
proses penguraian kemasan oleh mikroba membutuhkan waktu yang sangat lama,
tidak ekonomis karena hanya sekali pakai, jika menumpuk dapat menyebabkan
kebanjiran dan menimbulkan wabah penyakit seperti diare.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang diperoleh setelah melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kemasan memiliki fungsi sebagai
pelindung produk pangan yang dikemas.
2. Dari berbagai kemasan produk pangan
yang diamati memiliki jenis kemasan,
struktur kemasan, sifat kekakuan bahan kemasan, sifat perlindungan terhadap
lingkungan, dan tebal kemasan itu ada yang berbeda-beda adapun juga yang
memiliki kesamaan.
5.2
Saran
Sebaiknya
dilakukan pengamatan terhadap kemasan tidak hanya mengetahui identifikasi
kemasan saja melainkan juga melakukan pengamatan tentang permeabilitas uap air
berbagai bahan kemasan, melakukan pengemasan dan penyimpanan produk pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sabta, Aji. 2012. http://ajisabta.blogspot.co.id/2012/05/macam-kemasan-pangan.html
Suhaebi,
Anwar.2014.http://anwarsuhaebi.blogspot.co.id/2014/05/identifikasi-kemasan-kertas-dan-plastik.html
alhamdulillah . . . terimakasih mbak, informasinya sangat bermanfaat :-)
BalasHapusnice article.
BalasHapusPowerpack Indonesia
Iya sama-sama.. maaf yaa kalo bnyak kekurangan :)
BalasHapusterimakasih informasinya kak, kemasan makanan kertas memang aman sekali buat makanan
BalasHapuskami juga menyediakan kemasan makanan food grade atau kemasan kertas
BalasHapus