Rabu, 20 April 2016

Laporan Praktikum IDENTIFIKASI KEMASAN PRODUK PANGAN



IDENTIFIKASI KEMASAN PRODUK PANGAN
PERCOBAAN I
(Praktikum Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan)



 






Kelompok : 6

Agus Setiawan                       B1315002
Jamilah                                   B1315028
M. Putra Fajar                      B1315041
Rina Wardani                        B1315061






PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengemasaan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun mekanis, sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar ( active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.
Pada praktikum ini akan diidentifikasi kemasan berdasarkan beberapa cara, yaitu :
1.      Berdasarkan struktur system kemas : kemasan primer, kemasan sekunder, kemasan tersier dan kuartener
2.      Berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan : kemasan fleksibel, kemasan kaku, dan kemasan semi fleksibel
3.      Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan : kemasan hermetis, kemasan tahan cahaya, kemasan tahan suhu tinggi

1.2  Tujuan
1.   Mengetahui jenis bahan kemasan pangan.
2.   Mengetahui klasifikasi bahan kemasan pangan.
3.   Mengetahui fungsi spesifik kemasan terhadap produk pangan yang dikemas.
4.   Mengetahui kelebihan dan kelemahan bahan kemasan pangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.      Pengertian Kemasan
Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis, maupun mekanis , sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari kertas, plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang di laminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetraptak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar ( active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas.

2.      Jenis – jenis kemasan
a.      Kemasan Plastik
            Bahan pengemas yang saat ini mudah didapat dan sangat fleksibel  penggunaannya, selain untuk mengemas langsung bahan makanan. Seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis Plastik sendiri beraneka ragam, ada Plolyethylene, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan – satuan yang lebih kecil yang disebut monomer.
            PP (Polypropylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk packing/pemungkus makanan kering/snack, sedotan plastik, kantong obat, penutup, cup plastik, tas, botol dll.
PP (Poly Ethylene) adalah jenis plastik yang bisa digunakan untuk packing minuman atau cairan, seperti es batu, onderdil, syrup, maupun minuman lainnya.
OPP ( Oreinted Polystyrene) adalah jenis plastik yang sangat bening, kurang tahan panas. Digunakan untuk packing roti, snack, t-shirt, baju dan jacket agar menambah keindahan dan penampilan produk, biasa supaya tidak mudah robek dipergunakan double layer side & gusset.
            HDPE ( High Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang berwarna putih susu/putih  bersih. Digunakan untuk kantong tissue, botol detergent, minyak, plastic anti panas, pipa plastik, shopping  bag dan kontong plastik yang biasa untuk sayur makanan yang berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi
LDPE (Low Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk  pelapis keleng, plastik pembungkus makanan supaya tetap hangat (Food wrapping), kontong grocery, pembungkus roti, dan tas plastic. Jenis plastik ini fleksibel dengan kekuatan remas.
            PETE atau ETA ( Polyethylene Terephthalate)  adalah jenis kemasan yang dipakai untuk botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah dan botol lainnya, botol botol dengan bahan ini  direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi  panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat barat- berat.
PS ( Polystyrene) bersifat berubah bentuk dan berbunyi. Jenis plastik ini bisa digunakan untuk gabus (Styrofoam, cup, box, tray daging, dan tepat telur)
Other (Polycarbonate)  adalah jenis plastik ini bening, tahan pas dan bisa dipakai berulang kali. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minuman olah raga, suku cadang mobil, alat rumah tangga dan plastik kemasan.
PVC (Poly Cinly chlorine) adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing botol minyak, daging.
Lunchbox Polystyrene adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing makanan ringan, nasi dll.
Plastik Vacuum adalah jenis plastik yang merupakan campuran nylon dan PP/LDPE, Plastik Vacuum  bisa digunakan untuk  membungkus sayur.  Buah daging yang hampa udara dan siap dimaska/ dimakan, foodgrade, Plastik Mika adalah jenis mika bening yang lemas untuk album, taplak meja, sampul, pebungkus, dll dan plastic mika film yang kaku untuk membuat kotak. 

b.      Kemasan Kertas
            Kertas glasin dan kertas tahan minyak (Grease proof) dibuat dengan cara  memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukan ke mesin pembuat kertas, penambahan bahan – bahan lain seperti plastisizer bertujuan untuk menambah kelembuatan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunaka untuk mengemas bahan – bahan yang lengket. Penambahan antioksidan bertujuan untuk memperlambat ketengikan  dan menghambatan pertumbuhan jamur atau khamir, kedua jenis kerta ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, walaupun permukaaan dilapisi dengan bahan air seperti lak dan lilin.
            Kertas Perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, biscuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng) daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi.
            Kertas  Lilin adalah kertas yang  dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin paraffin dengant itik 46-74oc  dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oc) atau petrolatum (titik cair 40-52oc ) kertas ini dapat  menghambat air, tahan  terhadap minyak/ Oli dan daya rekat panasnya baik, kertas lilin digunakan mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain – lain.
            Chipboard dibuat dari kertas Koran bekas dan sisa – sisa kertas, jika kertas ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung atau  bantalan pada barang pecah belah, kertas chpboard dapat juga digunakan sebagai pembungkus dengan daya rentang yang rendah, jika akan dijadikan karton lipat, maka harus diberi bahan bahan tabahan tertentu.
            Amplop dan Kantung sering digunakan sebagai pembungkus keratas, sedangkan kantung kertas  merupakan kemasan tertua tetapi masih tetap popular hingga sekarang. Kantung kertas dapat dibuat secara sederhana oleh industry rumah tangga, tetapi penggunaan  Kertas Bekas  ini untuk mengemas bahan pangan dapat menimbulkan masalah, seperti masalah misalnya tinta, pigmen, bahan pengisi dan lain- lain.
            Kertas Lipat dan Kardus merupakan jenis kertas yang popular karena praktis dan murah. Dalam perdagangan disebut juga Folding carton (FC), dan digunakan untuk mengemas bahan hasil pertanian atau jenis-jenis barang lainnya. Bahan yang banyak digunakan untuk membuat karton lipat adalah cylinder board yang terdiri dari beberapa lapisan, dan  bagian tengahnya terbuat dari kertas – kertas  daur ulang, sedangkan kedua sisi lainnya beruapa kertas Koran murni dan bahan murni yang di pucatkan. Untuk memperbaiki sifat karton lipat, maka dapat dilapisi dengan selulosa asetat dan polivinil klorida (PVC) yang diplastisasi.
            Kertas  Komposit adalah kertas yang diolah bersama – sama dengan bahan baku kemasan lain  seperti plastik dan logam yang bertujuan untuk memperbaiki daya rapuh, daya kaku dan kekuatan bahan. Kertas yang dicampur dengan logam dan dibentuk menjadi semacam kaleng disebut kaleng komposit, digunakan  untuk jus sitrun. Wadah bumbu (rempah-rempah) kotak coklat, sop kering, bahan kimia dan obat – obatan. Industry pengemasan telah membuat kertas kaleng  komposit yang dapat menahan vakum dan menahan suhu sekitar 490c, sehingga dapat digunakan untuk pengawetan selai (jam). Tube karton digunakan untuk margarine dan es krim. Ada 3 (Tiga) jenis konstruksi kaleng kertas komposit, yaitu : bentuk spiral, cupung dijahit (Lap Seam) dan komposisi gulung (Convolute)

c.       Kemasan Logam
            Pengemas yang berbahan dasar logam diantaranya adalah aerosol, two piece can. Three piece cab, aluminium foil, dan logam komposit. Yang pertama adalah aerosol, Aerosol memiliki kelebihan diantaranya adalah tahan terhadap suhu tinggi, namun kurangnya adalah penggunaannya yang cukup sulit, yang kedua adalah two piece can. Dikatakan two piece kerena sacara umum, bahan ini terdiri dari kaleng yang berbentuk gelas dan tutup. Two piece kemudahannya untuk dibentuk, penampilan yang menarik dan kehigienisan yang cukup tinggi. Namun terdapat kekurangan yaitu mudah penyok dan harga yang agak mahal, yang ketiga adalah three piece can. Secara umum sama seperti two piece can. Perbedaannya adalah aluminium foil. Bahan ini sangat praktis untuk digunakan. Dengan kemampuan untuk  tahan suhu tinggi, bahan ini biasa digunakan untuk alas bahan pangan yang akan  mengalami  proses penapasan kelebihan lainnya adalah bahan ini sangat mudah untuk dibentuk dan digunakan , namun kekurangannya adalah mudah robek dan harganya yang cukup mahal serta hanya bisa campuran dari logam dengan kertas, plastik, dan bahan lain. Kelebihan dari bahan ini adalah harganya yang agak mahal dan proses pembuatan yang cukup sulit.

d.      Kemasan Gelas
            Secara fisika gelas dapat didefinisikan sebagai cairan yang lewat dingin (Supercolled Liquid), tidak mempunyai titik lebur tertentu dan mempunyai viskositas yang tinggi (> 103 Poise) untuk mencegah kristalisasi. Secara kemia gelas di definisikan sebagai hasil peleburan berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap yang  berasal dari peruraian senyawa-senyewa kimia dimana struktur atomnya tidak menentu.
























BAB III
METODE
3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26 Februari 2016 pukul 16.00-17.00 WITA di Labolatorium Pangan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.

3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat penginderaan.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain berbagai macam kemasan produk pangan.

3.3  Prosedur Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan.
2.      Dilakukan alat pengamatan menggunakan penginderaan terhadap berbagai macam kemasan produk pangan.
3.      Dicatat hasil pengamatan pada kolom pangamatan.
4.      Dicari referensi untuk melengkapi laporan.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan
No.
Jenis
produk
Jenis
kemasan
Struktur
kemasan
Sifat kekakuan bahan kemasan
Sifat perlindungan terhadap lingkungan
1.
Sarden
Logam
Primer
Kaku
Tahan suhu tinggi
2.
Saos tomat botol
Plastik
Primer
Semi fleksibel
Tahan cahaya
3.
Teh ichi botol
Plastik
Primer
Semi fleksibel
Tahan cahaya
4.
Air mineral
Plastik
Primer
Semi fleksibel
Tahan cahaya
5.
Susu UHT
Foil
Primer
Fleksibel
Tahan cahaya
Kardus
Sekunder
Fleksibel
Tahan cahaya
6.
Silverquin
Foil
Primer
Fleksibel
Tahan cahaya
Kertas
Sekunder
Fleksibel
Tahan cahaya
7.
Aqua gelas
Plastik
Primer
Semi fleksibel
Tahan cahaya
8.
White coffe
Foil
Primer
Fleksibel
Tahan cahaya
Plastik
Sekunder
Fleksibel

9.
Morin
Kaca
Primer
Kaku
Tahan suhu tinggi
Logam
Primer
Kaku

Kertas
Sekunder
Fleksibel

10.
Pop mie
Styrofoam
Primer
Semi fleksibel
Tahan cahaya
Kertas
Primer
Fleksibel

Plastik
Sekunder
Fleksibel

11.
Super bubur
Plastik
Primer
Semi fleksibel
Tahan cahaya
kertas
Primer
Fleksibel

12.
Kentang goreng
Plastik
Primer
Fleksibel
Tahan cahaya





Tabel 2. Data Kekurangan dan Kelebihan Produk Pangan
No.
Jenis produk
Kelebihan
Kekurangan
1.
Sarden
Tahan lama, tahan banting, tidak mudah pecah
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
2.
Saos tomat botol
Tahan lama, praktis, tidak mudah pecah
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
3.
Teh ichi botol
Tahan lama, praktis, tidak mudah pecah
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
4.
Air mineral
Praktis, tahan lama
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
5.
Susu UHT
Praktis,tahan lama.
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
6.
Silverquin
Mudah dibuka, tahan lama, praktis
Mudah sobek dan hancur jika terkena air, tidak tahan air
7.
Aqua gelas
Tahan lama, higenis, praktis
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
8.
White coffe
Tahan air, praktis, tahan lama, mudah disobek
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
9.
Morin
Tahan air, steril, tahan lama
Tidak ramah lingkungan, mudah pecah, tidak tahan banting, terurai dalam waktu yang sangat lama,
10.
Pop mie
Praktis, higenis, mudah dibuka
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
11.
Super bubur
Praktis, higenis, mudah dibuka
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan banjir jika menumpuk
12.
Kentang goreng
Mudah dibuka, tahan lama, praktis
Tidak ramah lingkungan, terurai dalam waktu yang sangat lama,


4.2  Pembahasan
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi
            Dalam praktikum ini dibahas berbagai macam kemasan mengenai jenis kemasan, struktur kemasan, sifat kekakuan bahan kemasan, sifat perlindungan terhadap lingkungan, kelebihan serta kekurangan dari kemasan suatu produk pangan. Dari beberapa jenis kemasan terdapat sifat dan jenis yang berbeda-beda. Untuk kemasan jenis plastik, kardus dan foil, kemasan ini bersifat fleksibel yang artinya mudah dibentuk ditekuk ataupun dilipat. Untuk kemasan botol, kemasan ini bersifat semi fleksibel yang artinya hamper fleksibel namun agak kaku. Untuk kemasan logam dan kaca, kemasan ini bersifat kaku yang artinya dapat terjadi pecah belah. Kemudian untuk sifat perlindungan terhadap lingkungan rata-rata kemasan yang telah diidentifikasi tahan terhadap cahaya, namun untuk kemasan kaleng dan kaca selain bersifat tahan terhadap cahaya juga tahan terhadap suhu tinggi.
            Dalam praktikum ini juga diidentifikasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari kemasan produk pangan. Rata-rata kelebihan kemasan modern sekarang tergolong praktis, tahan lama, higenis/steril, disertai gambar yang menarik pelanggan. Adapun kekurangan kemasan modern yaitu tidak ramah lingkungan, ini dikarenakan proses penguraian kemasan oleh mikroba membutuhkan waktu yang sangat lama, tidak ekonomis karena hanya sekali pakai, jika menumpuk dapat menyebabkan kebanjiran dan menimbulkan wabah penyakit seperti diare.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Kemasan memiliki fungsi sebagai pelindung produk pangan yang dikemas.
2.      Dari berbagai kemasan produk pangan yang diamati memiliki jenis   kemasan, struktur kemasan, sifat kekakuan bahan kemasan, sifat perlindungan terhadap lingkungan, dan tebal kemasan itu ada yang berbeda-beda adapun juga yang memiliki kesamaan.

5.2  Saran
Sebaiknya dilakukan pengamatan terhadap kemasan tidak hanya mengetahui identifikasi kemasan saja melainkan juga melakukan pengamatan tentang permeabilitas uap air berbagai bahan kemasan, melakukan pengemasan dan penyimpanan produk pangan.














DAFTAR PUSTAKA



5 komentar: