Rabu, 20 April 2016

Laporan Praktikum ISOLASI MIKROORGANISME



ISOLASI MIKROORGANISME
PERCOBAAN III
(Praktikum Mikrobiologi Industri)

 






Kelompok : 6

Iva Nurhaetul                        B1315027
Jamilah                                   B1315028
Martini                                   B1315036
Rina Wardani                        B1315061






PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan mahluk hidup yang populasinya sangat besar dan kompleks. Spesiesnya yang berjumlah ratusan terdapat di bagian-bagian tubuh manusia, makanan, hewan  dan lain-lain. Bukan hanya terdapat pada mahluk hidup, mikroorganisme juga terdapat ditanah, air dan udara. Dalam kehidupan terkadang kita membutuhkan suatu mikroorganisme tertentu untuk diisolasi atau dibiakkan. Terhadap bakteri yang hanya terdapat dipermukaan maka pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dicelupkan/ direndam. Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan membuka cawan petri yang berisi media agar steril beberapa saat. Di dalam laboratorium mikrobiologi, populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya (Fardiaz, 1992. Dalam Harah Haris).
Isolasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari suatu lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution plate) serta micromanipulator. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah praktikum mengenai Isolasi Mikroba ini.
1.2  Tujuan
1.      Mempelajari dan mempraktikan isolasi bakteri dan jamur
2.      Menghitung jumlah bakteri/jamur
3.      Mengidentifikasi jenis koloni mikroorganisme


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll. Populasi mikroba di lingkungan sangat beranekaragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resistem terhadap suatu antibiotik.atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Ani, 2002. Dalam Ina Sholihahdi).
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam -macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat karena dalam padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati  (Afrianto, 2004. Dalam Hajar Tarwiyah).
Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies  (Dwidjoseputro, 2005. Dalam Hajar Tarwiyah).





BAB III
METODE
3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis anggal 10 Maret 2016 pukul 15.00-17.00 WITA di Labolatorium Kimia Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2  Alat dan Bahan
3.2.1     Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, lampu Bunsen, Blue-tip, neraca analitik, cawan petri, rak tabung reaksi, laminar airflow, gelas beaker, dan mikropipet.
3.2.2     Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kue basi, NA, PDA dan aquades.
3.3  Prosedur Kerja
1.      Ditimbang sampel seberat 1 gram
2.      Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi I yang berisi aquades lalu dihomogenkan
3.      Diambil larutan tersebut sebanyak 1 ml menggunakan blue-tip dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi II yang juga berisi aquades lalu dihomogenkan lagi. Begitu seterusnya hingga tabung reaksi ke-IV
4.      Diambil larutan yang di tabung reaksi ke-IV sebanyak I ml dan dimasukkan ke cawan petri sebanyak 3 buah dengan masing-masing 1 ml
5.      2 cawan petri larutan ditambahkan dengan laruran PDA dan 1 cawan petri sisanya ditambahkan dengan larutan NA
6.      Lalu dihomogenkan dengan menggerakkan cawan berbentuk angka 8 sebanyak 8 kali
7.      Di isolasi ketiga cawan petri dan disimpan di incubator
8.      Diamati ketiga media pada hari jumat dan senin.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
a.       Menghitung jumlah organisme (bakteri/jamur)
1.   Cawan petri I dengan PDA
 x 1 =  = 191 . 104 CFU/gr
2.   Cawan petri II dengan PDA
 x 1 =  = 41 . 104 CFU/gr
3.   Cawan petri III dengan NA
 x 1=  = 215 . 104 CFU/gr

b.      Identifikasi jenis koloni
Tabel 1. Data hasil pengamatan NA
No.
Nama mikroorganisme
Ciri-ciri
Bentuk
Tepi
Permukaan
Warna
1.
A
Circular
Entire
Convex
Putih kekuningan
2.
B
Irregular
Entire
Raised
Putih kekuningan
3.
C
Circular
Erose
Convex
Putih kekuningan
4.
D
Pinpoint
Entire
Raised
Putih kekuningan

Tabel 1. Data hasil pengamatan PDA I
No.
Nama mikroorganisme
Ciri-ciri
Bentuk
Tepi
Permukaan
Warna
1.
A
Circular
Entire
Convex
Putih kekuningan
2.
B
Circular
Erose
Convex
Putih kekuningan
3.
C
Irregular
Entire
Raised
Putih kekuningan
4.
D
Molar-tooth
Erose
Raised
Putih kekuningan



Tabel 1. Data hasil pengamatan PDA II
No.
Nama mikroorganisme
Ciri-ciri
Bentuk
Tepi
Permukaan
Warna
1.
A
Circular
Entire
Convex
Putih kekuningan
2.
B
Pinpoint
Entire
Convex
Putih kekuningan
3.
C
Irregular
Entire
Raised
Putih kekuningan

4.2  Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pengisolasian mikroba yang merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan bahwa jumlah koloni pada media tumbuh dan bertambah banyak. Hal ini disebabkan bakteri yang ditumbuhkan pada media tumbuh karena media yang digunakan sesuai dengan karakteristik nutrisi, suhu, pH, dan lingkungan yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh sehingga bakteri dapat tumbuh dengan baik.
Bentuk bakteri yang telah didapat dari hasil isolasi dari biakan murni yang telah tersedia adalah berbentuk lapisan pada atas permukaan media berwarna putih dan menyebar diatas permukaan media. Bentuk dan struktur mikroskopis dari bakteri yang terdapat pada media itu tidak dapat diketahui dikarenakan tidak dilakukannya pengamatan dengan menggunakan mikroskop dan hanya terlihat struktur dan bentuk optik kasarnya yang terlihat dengan mata telanjang. Dan terlihat pada permukaan media lapisan yang berwarna putih.
Setelah mikroba ditumbuhkan pada media agar cawan dan setelah inkubasi terlihat pertumbuhan bakteri dengan berbagai macam bentuk, ukuran, sifat, dan berbagai ciri khas yang lain. Ciri-ciri ini akan mengarahkan ke sifat-sifat mikroba tersebut pada media pertumbuhan, yang mana pengamatan morfologi ini sangat penting untuk diperhatikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari percobaan Teknik Isolasi Mikroba adalah sebagai berikut:
1.      Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk  menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya, untuk memperoleh biakan murni. Biakan murni yaitu mikroba yang sudah tidak bercampur lagi dengan mikroba lainnya.
2.      Jumlah organisme (bakteri/jamur) pada cawan petri I dengan PDA adalah 191 . 104 CFU/gr, cawan petri II dengan PDA ada 41 . 104 CFU/gr, dan cawan petri III dengan NA ada 215 . 104 CFU/gr.
3.      Jenis koloni yang tumbuh pada media NA dan PDA memiliki ciri-ciri organisme yang berbeda. Dari bentuk, tepi, elevasi hingga warnanya bervariasi.

5.2  Saran
Pada praktikum selanjutnya sebaiknya praktikan lebih memperhatikan lagi pada saat praktikum dilaksanakan.  Agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan kecil yang bisa mempengaruhi hasil yang diperoleh. 











DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, L., 2004, Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan, Cakrawala (Suplemen pikiran rakyat untuk iptek), Farmasi FMIPA ITB : Bandung.
Dwidjoseputro, 1980,  Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan : Jakarta.
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar