ISOLASI MIKROORGANISME
PERCOBAAN III
(Praktikum Mikrobiologi Industri)
Kelompok
: 6
Iva
Nurhaetul B1315027
Jamilah B1315028
Martini B1315036
Rina
Wardani B1315061
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mikroorganisme
merupakan mahluk hidup yang populasinya sangat besar dan kompleks. Spesiesnya
yang berjumlah ratusan terdapat di bagian-bagian tubuh manusia, makanan,
hewan dan lain-lain. Bukan hanya terdapat
pada mahluk hidup, mikroorganisme juga terdapat ditanah, air dan udara. Dalam
kehidupan terkadang kita membutuhkan suatu mikroorganisme tertentu untuk
diisolasi atau dibiakkan. Terhadap bakteri yang hanya terdapat dipermukaan maka
pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dicelupkan/ direndam.
Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan membuka cawan petri
yang berisi media agar steril beberapa saat. Di dalam laboratorium
mikrobiologi, populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang
terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan
biokimiawinya (Fardiaz, 1992. Dalam Harah Haris).
Isolasi
merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari suatu lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan
murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan untuk
mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread
plate), cara pengenceran (dilution
plate) serta micromanipulator. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah
praktikum mengenai Isolasi Mikroba ini.
1.2
Tujuan
1.
Mempelajari dan
mempraktikan isolasi bakteri dan jamur
2.
Menghitung
jumlah bakteri/jamur
3.
Mengidentifikasi
jenis koloni mikroorganisme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan
mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari
lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll.
Populasi mikroba di lingkungan sangat beranekaragam sehingga dalam mengisolasi
diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni tunggal.
Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan
penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba
yang telah resistem terhadap suatu antibiotik.atau untuk mengetahui mikroba
yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Ani, 2002. Dalam Ina Sholihahdi).
Prinsip dari
isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan mikroba lain yang
berasal dari campuran bermacam -macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat karena dalam padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Dikenal beberapa cara atau metode untuk
memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering
digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan
pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu.
Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang
dapat diamati (Afrianto, 2004. Dalam Hajar Tarwiyah).
Biakan murni diperlukan dalam berbagai
metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba.
Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan
mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwidjoseputro,
2005. Dalam Hajar Tarwiyah).
BAB III
METODE
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Kamis anggal 10 Maret 2016 pukul 15.00-17.00 WITA di
Labolatorium Kimia Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
tabung reaksi, lampu Bunsen, Blue-tip, neraca analitik, cawan petri, rak tabung
reaksi, laminar airflow, gelas beaker, dan mikropipet.
3.2.2
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kue
basi, NA, PDA dan aquades.
3.3
Prosedur Kerja
1.
Ditimbang sampel
seberat 1 gram
2.
Dimasukkan
sampel ke dalam tabung reaksi I yang berisi aquades lalu dihomogenkan
3.
Diambil larutan
tersebut sebanyak 1 ml menggunakan blue-tip dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi II yang juga berisi aquades lalu dihomogenkan lagi. Begitu seterusnya
hingga tabung reaksi ke-IV
4.
Diambil larutan
yang di tabung reaksi ke-IV sebanyak I ml dan dimasukkan ke cawan petri
sebanyak 3 buah dengan masing-masing 1 ml
5.
2 cawan petri
larutan ditambahkan dengan laruran PDA dan 1 cawan petri sisanya ditambahkan
dengan larutan NA
6.
Lalu
dihomogenkan dengan menggerakkan cawan berbentuk angka 8 sebanyak 8 kali
7.
Di isolasi
ketiga cawan petri dan disimpan di incubator
8.
Diamati ketiga
media pada hari jumat dan senin.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
a.
Menghitung
jumlah organisme (bakteri/jamur)
1. Cawan petri I dengan PDA
x 1 =
= 191 . 104 CFU/gr
2. Cawan petri II dengan PDA
x 1 =
= 41 . 104 CFU/gr
3. Cawan petri III dengan NA
x 1=
= 215 . 104 CFU/gr
b.
Identifikasi
jenis koloni
Tabel
1. Data hasil pengamatan NA
No.
|
Nama
mikroorganisme
|
Ciri-ciri
|
|||
Bentuk
|
Tepi
|
Permukaan
|
Warna
|
||
1.
|
A
|
Circular
|
Entire
|
Convex
|
Putih
kekuningan
|
2.
|
B
|
Irregular
|
Entire
|
Raised
|
Putih
kekuningan
|
3.
|
C
|
Circular
|
Erose
|
Convex
|
Putih
kekuningan
|
4.
|
D
|
Pinpoint
|
Entire
|
Raised
|
Putih
kekuningan
|
Tabel 1. Data
hasil pengamatan PDA I
No.
|
Nama
mikroorganisme
|
Ciri-ciri
|
|||
Bentuk
|
Tepi
|
Permukaan
|
Warna
|
||
1.
|
A
|
Circular
|
Entire
|
Convex
|
Putih
kekuningan
|
2.
|
B
|
Circular
|
Erose
|
Convex
|
Putih
kekuningan
|
3.
|
C
|
Irregular
|
Entire
|
Raised
|
Putih
kekuningan
|
4.
|
D
|
Molar-tooth
|
Erose
|
Raised
|
Putih
kekuningan
|
Tabel 1. Data
hasil pengamatan PDA II
No.
|
Nama
mikroorganisme
|
Ciri-ciri
|
|||
Bentuk
|
Tepi
|
Permukaan
|
Warna
|
||
1.
|
A
|
Circular
|
Entire
|
Convex
|
Putih
kekuningan
|
2.
|
B
|
Pinpoint
|
Entire
|
Convex
|
Putih
kekuningan
|
3.
|
C
|
Irregular
|
Entire
|
Raised
|
Putih
kekuningan
|
4.2
Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pengisolasian
mikroba yang merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni
ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, didapatkan bahwa jumlah koloni pada media tumbuh dan bertambah
banyak. Hal ini disebabkan bakteri yang ditumbuhkan pada media tumbuh karena
media yang digunakan sesuai dengan karakteristik nutrisi, suhu, pH, dan
lingkungan yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh sehingga bakteri dapat tumbuh
dengan baik.
Bentuk bakteri yang telah didapat
dari hasil isolasi dari biakan murni yang telah tersedia adalah berbentuk
lapisan pada atas permukaan media berwarna putih dan menyebar diatas permukaan
media. Bentuk dan struktur mikroskopis dari bakteri yang terdapat pada media
itu tidak dapat diketahui dikarenakan tidak dilakukannya pengamatan dengan
menggunakan mikroskop dan hanya terlihat struktur dan bentuk optik kasarnya yang
terlihat dengan mata telanjang. Dan terlihat pada permukaan media lapisan yang
berwarna putih.
Setelah
mikroba ditumbuhkan pada media agar cawan dan setelah inkubasi terlihat
pertumbuhan bakteri dengan berbagai macam bentuk, ukuran, sifat, dan berbagai
ciri khas yang lain. Ciri-ciri ini akan mengarahkan ke sifat-sifat mikroba
tersebut pada media pertumbuhan, yang mana pengamatan morfologi ini sangat
penting untuk diperhatikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan
dari percobaan Teknik Isolasi Mikroba adalah sebagai berikut:
1.
Teknik isolasi
mikroorganisme adalah suatu usaha untuk
menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya, untuk memperoleh
biakan murni. Biakan murni yaitu mikroba yang sudah tidak bercampur lagi dengan
mikroba lainnya.
2.
Jumlah
organisme (bakteri/jamur) pada cawan petri I dengan PDA adalah 191 . 104
CFU/gr, cawan petri II dengan PDA ada 41 . 104 CFU/gr, dan cawan
petri III dengan NA ada 215 . 104 CFU/gr.
3.
Jenis
koloni yang tumbuh pada media NA dan PDA memiliki ciri-ciri organisme yang
berbeda. Dari bentuk, tepi, elevasi hingga warnanya bervariasi.
5.2
Saran
Pada praktikum selanjutnya sebaiknya praktikan lebih memperhatikan lagi
pada saat praktikum dilaksanakan. Agar
tidak terjadi kesalahan-kesalahan kecil yang bisa mempengaruhi hasil yang
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, L., 2004, Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan, Cakrawala (Suplemen pikiran rakyat untuk iptek),
Farmasi FMIPA ITB : Bandung.
Dwidjoseputro,
1980, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan : Jakarta.
Fardiaz,
S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hasrah Haris. 2015. http://hasrahhariss.blogspot.co.id/2015/09/laporan-praktikum-isolasi-mikroba.html. Diakses tanggal 8 Maret 2016
Sholihahhttp://inasholihah2006-laporan-praktikumgizi.blogspot.co.id/2014/08/laporan-praktikum-isolasi-mikroorganisme.html. Diakses tanggal 8 Maret 2016
Tarwiyah,
Hajar. 2015. http://hajartarwiyah.blogspot.co.id/2015/01/laporan-praktikum-isolasi-mikroorganisme.html. Diakses tanggal 8 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar