PEMURNIAN MIKROORGANISME
PERCOBAAN IV
(Praktikum Mikrobiologi Industri)
Kelompok
: 6
Iva
Nurhaetul B1315027
Jamilah B1315028
Martini B1315036
Rina
Wardani B1315061
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Isolasi
merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroorganisme,dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana
memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta
mencegah pencemaran dari luar. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal
dari pembelahan dari satu sel tunggal, artinya mikroba ditumbuhkembangkan dari
bakteri yang dihomogenkan dengan kata lain bakteri di isolasikan agar
didapatkan bakteri murni yang dibutuhkan nantinya dalam kegiatan praktikum.
Objek yang harus diperhatikan adalah bakteri (Trianda, 2011. Dalam Trianda).
Pada dasarnya juga pertumbuhan dan
perkembangan mikroba, diperlukan substrat yang disebut media. Sebelum
dipergunakan media harus dalam keadaan steril. Dalam
hal ini praktikan sudah dipersiapkan untuk melakukan dimana bertujuan untuk
mengembangbiakkan mikroba murni atau mikroba homogen yang dimaksudkan bakteri
yang terkandung adalah sejenis, dalam praktikumnya kita disiapkan untuk steril
dan higienis dari mikroba agar media pemurnian mikroba tidak terkontaminasi.
Oleh karena itu,
pentingnya praktikum pada kegiatan kali ini dimaksudkan agar praktikan dapat
memahami dan mentrampilkan pemurnian mikroba dalam kehidupan yang lebih
kompleks. Dalam praktikum tidak lupa juga diharapkan ketelitian dan kestrerilan
praktikan, karena semua berpengaruh pada individu praktikan.
1.2
Tujuan
Tujuan praktikum ini
adalah mempelajari dan mempraktikan teknik pemurnian bakteri dan jamur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya sendiri biakan murni
diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam
mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi,
fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies ,
sehingga akan diperoleh kultur murni atau
biakan murni. Kultur murni sendiri merupakan kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal yang bersifat tunggal.
Sering kali juga isolasi diartikan sebagai pemisahan suatu hal dari hal lain
atau usaha untuk memencilkan manusia dari manusia lain; pengasingan;
pemencilan; pengucilan ,keadaan terpencilnya satu wilayah karena jauh dari
hubungan lalu lintas,penyekatan (pengham-batan atau penahanan) arus listrik
oleh suatu bahan sehingga arus itu tidak dapat mengalir, pemisahan satu
kelom-pok ikan dari kelompok ikan lain sehingga perkawinan antarkelompok dapat
dihindari. (Dwidjoseputro, 2005.
Dalam Jurkani).
Pemisahan dan pemurnian merupakan suatu cara yang dilakukan
untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri. Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan
untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur, sedangkan pemurnian
dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh
zat lain. Pemisahan dan pemurnian campuran memiliki manfaat yang sangat penting
dalam ilmu kimia, industri maupun dalam kehidupan sehari-hari, dalam banyak
kasus kita dapat menggunakan material tanpa pemurnian, baik material itu dari
alam (misalnya minyak tanah) atau yang disintesis di laboratorium, Pemisahan
atau pemurnian dengan metode tertentu perlu dilakukan. Demikian pula dalam
pekerjaan di laboratorim maupun dalam proes industi banyak yang melibatkan
pemisahan dan pemurnian.
BAB III
METODE
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Kamis anggal 17 Maret 2016 pukul 15.00-17.00 WITA di
Labolatorium Kimia Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jarum
ose, lampu bunsen, cawan petridis, korek api dan laminar airflow.
3.2.2
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
media NA dan media PDA.
3.3
Prosedur Kerja
1.
Disiapkan alat
dan bahan
2.
Dinyalakan api
bunsen sebelum melakukan percobaan
3.
Disterilkan tangan
praktikan menggunakan alkohol
4.
Dipanaskan
terlebih dulu jarum ose sampai berwarna merah dan didiamkan sebentar hingga
tidak panas lagi kemudian digunakan untuk mengambil koloni bakteri
5.
Dilakukan
penggoresan dengan pola zig-zag pada
cawan petri yang telah diberi media tumbuh bakteri (untuk NA)
6.
Dan diletakkan
pada titik tengah media
tumbuh bakteri (untuk PDA)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Pada
pengamatan terlihat adanya bakteri yang tumbuh pada goresan yang telah
berbentuk, bakteri ini berlendir dan berwarna putih kekuning-kuningan. Bakteri
memiliki ciri berlendir sedangkan pada pengamatan jamur yang dilakukan
juga terlihat pertumbuhan
pada media yang ditandai dengan
menyebarnya hifa-hifa berwarna putih.
4.2
Pembahasan
Pemurnian
merupakan kegiatan untuk mendapatkan koloni murni mikroorganisme yang
ditumbuhkan sebelumnya. Pemurnian dilakukan dengan
memindah sebagian koloni mikroorganisme ke dalam media pertumbuhan
yang baru sehingga di dapat koloni murni yang di harapkan.
Pemurnian bakteri dilakukan dengan cara penggoresan menggunakan jarum ose yang
dipanaskan terlebih dulu sampai berwarna merah dan didiamkan sebentar hingga
tidak panas lagi kemudian digunakan untuk mengambil koloni bakteri, setelah
pengambilan koloni bakteri baru dilakukan penggoresan dengan pola zig-zag pada cawan petri yang talah
diberi media tumbuh bakteri.
Sedangkan cara pemurnian pada medium PDA dilakukan
dengan mengambil bahan isolat berupa
hifa cendawan saja, dengan menggunakan jarum ose kemudian diletakkan
pada media PDA yang baru kemudian diperlakukan sama seperti pemurnian pada
bakteri.
Pada
pengamatan terlihat adanya bakteri yang tumbuh pada goresan yang telah
berbentuk, bakteri ini berlendir dan berwarna putih kekuning-kuningan. Bakteri
memiliki ciri berlendir sedangkan pada pengamatan jamur yang dilakukan
juga terlihat pertumbuhan
pada media yang ditandai dengan
menyebarnya hifa-hifa berwarna putih.
Tidak
semua spesies mikroba mempunyai waktu generasi yang sama. Waktu generasi untuk
suatu spesies bakteri tertentu juga tidak sama pada segala kondisi. Waktu
generasi amat bergantung pada cukup atau tidaknya kondisi fisik. Penanaman
bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri
dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu
diusahakan agar semua alat yang ada dalam keadaan agar tetap steril, hal ini agar menghindari
terjadinya kontaminasi.
Metode gores adalah metode yang digunakan karena lebih menguntungkan jika ditinjau dari
sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang
diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni
yang terpisah. Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup
terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Pada hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
:
1. Pemurnian merupakan kegiatan untuk
mendapatkan koloni murni mikroorganisme yang ditumbuhkan
sebelumnya Pada pengamatan terlihat adanya bakteri yang tumbuh pada
goresan yang telah berbentuk, bakteri ini berlendir dan berwarna putih kekuning-kuningan.
2. Pada pemurnian bakteri pertumbuhan
bakteri di tandai dengan adanya lendir berwarna putih kekuning-kuningan.
3. Pada pemurnian bakteri pertumbuhan bakteri di tandai dengan
adanya pertumbuhan hifa berwarna putih menyebar.
4. Pada tiap mikroorganisme memiliki
waktu generasi yang berbeda-beda pada segala kondisi.
5.2
Saran
Dalam
melakukan praktikum hendaknya teliti dan disiplin. Alat dan bahan maupun
praktikan harus tetap menjaga kondisi lingkungan yang steril agar mengurangi
kontaminasi saat proses pengerjaan. Selain itu kurangi berdikusi yang
mengakibatkan terjadinya kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,
Widyaputri. 2010. Identiffikasi Jamur dan Bakteri dalam Buku Mikrobiologi Dasar
Jilid I. Bandung.
Dwijoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Djambatan. Malang.
Jurkani. 2014 http://jurkaniodoy.blogspot.co.id/2014/12/pemurnian-mikroorganisme-laporan.html. Diakses tanggal 15 Maret 2016
Trianda. 2011. Pemurnian Mikroba http://triandasurbakti.wordpress.com/2011/01/05/pemurnian-mikroba-mikrobiologi/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi
Umum. MM Press: Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar