ANALISIS
KUALITATIF KARBOHIDRAT
PERCOBAAN
3
(Praktikum
Analisis Bahan dan Produk Agroindustri)
KELOMPOK 6
Emylia Susanti B1315016
Fitria Khairunisa B1315020
Hasni B1315024
Jamilah B1315028
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk melakukan aktivitas kita memerlukan
energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita
makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa
kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid. Bahan makanan tersebut
berasal dari tumbuhan dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar
adalah karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini
tidak hanya terdapat sebagai pati saja, tetapi terdapat pula sebagai gula
misalnya dalam buah-buahan, dalam madu lebah dan lain-lainnya.
Protein dan lemak relatif tidak begitu banyak
terdapat dalam makanan kita bila dibandingkan
dengan karbohidrat. Protein dan
lemak berperan juga sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi karena
sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidratlah yang
terutama merupakan sebagai sumber energi bagi tubuh.
Karbohidrat berasal dari makanan, dalam tubuh
mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain
glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang
disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai
sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan
karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tadi kita mengetahui bahwa amilum atau
pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa
senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia (Chintia, 2015).
1.2
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk menentukan kandungan karbohidrat dalam sampel
secara kualitatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Karbohidrat
Karbohidrat
adalah polimer aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi kondensat
polimer-polimernya yang terbentuk. Nama karbohidrat digunakan pada
senyawa-senyawa tersebut mengingat rumus empirisnya yang berupa CnH2nOn yaitu
mendekati Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidroksi. Karbohidrat merupakan
sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule)
energi pangan per gram.Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan
lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah
timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan
mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat
adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan biasanya merupakan
40-45% dari asupan kalori kita (Chintia, 2015).
Pada
umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat terdiri dari
lima atau enam atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari
2-10 monosakarida, dan pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang
terdiri dari 10 monomer monosakarida (Khoiriyah, 2012).
2.2
Macam-macam Karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida
yang mengandung satu gugus aldehida disebut aldosa, sedangkan ketosa mempunyai
satu gugus keton, Manosakarida dengan enam atom C disebut heksosa, misalnya
glukosa (dekstrosa, atau gula anggur), fruktosa (levulosa atau gula buah), dan
galaktosa, sedangkan lima atom C disebut pentosa, misalnya xilosa, arabinosa,
dan ribosa. Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah sakarida yang
tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Bentuk
monosakarida ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa yaitu, triosa, tetrosa,
pentosa, hektosa, heptosa atau oktasa (Jannah, 2013).
2.
Disakarida
Disakarida
adalah oligosakarida yang paling sederhana yang tersusun atas dua molekul
monosakarida. Dua molekul gula sederhana atau lebih saling berikatan pada
gugus glikosidanya,membentuk suatu substansi baru yang dinamakan polisakarida. Enzim pada disakarida terdiri dari
maltase yang berfungsi mengkretalisis hidrolisis maltose, lactose yang
berfungsi mengkretalisis hidrolisis laktosa, dan sakrase yang berfungsi mengkretalisis
hidrolisis sakrosa (Jannah, 2013).
3.
Polisakarida
Polisakarida
dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa,
pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen, frutan). Polisakarida
penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan
serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim pencernaan (Jannah, 2013).
2.3 Pengujian Terhadap Karbohidrat
1. Uji Benedict
Uji
ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi monosakarida dilakukan berdasarkan sifat
kemampuannya mereduksi, yang dilakukan menggunakan uji Benedict.
2. Uji Barfoed
Pereaksi
barfoed digunakan secara umum untuk mengenal adanya monosakarida.
3. Uji Iodin
Uji iodin secara khusus dipergunakan untuk mengidentifikasi
adanya polisakarida amilum.
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Maret 2016 pukul 15.00-17.00 WITA
di Laboratorium Kimia Teknoligi Industru Pertanian Politeknik Negeri Tanah
Laut.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi,
pipet tetes, bola hisap, hot plate, pipet ukur, penjepit tabung reaksi , gelas
beaker dan stopwatch.
3.2.2 Bahan
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan pati, larutan sukrosa, reagen
benedict, air, reagen barfoed, NaOH, HCl, dan reagen iodin.
3.3 Prosedur Kerja
1)
Uji Benedict
1. Dicampurkan masing-masing delapan
tetes sampel dengan 1 ml reagen benedict dalam tabung reaksi.
2. Dikocok setiap tabung dan dipanaskan
menggunakan hot plate selama 3 menit, didinginkan kemudian dibandingkan
masing-masing tabung.
2) Uji Barfoed
1. Dicampurkan masing-masing delapan
tetes dengan dua tetes reagen barfoed dalam tabung reaksi.
2. Dipanaskan setiap tabung dalam
penangas selama 1 menit hingga terlihat adanya reaksi.
3) Uji Iodin
1. Dimasukan lima tetes amilum dalam 3
buah tabung reaksi
2. Ditambahkan dua tetes air dalam
tabung pertama, dua tetes HCl dalam tabung ke dua dan dua tetes NaOH dalam
tabung ke tiga.
3. Dikocok masing-masing tabung
kemudian ditambahkan satu tetes iodin, diamati pembentukan warna.
4.
Dipanaskan tabung yang menglami perubahan warna, kemudian
diamati kembali perubahan setelah didinginkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan pada uji Benedict
No.
|
Sampel
|
Sebelum
dipanaskan
|
Setelah
dipanaskan
|
Setelah
didinginkan
|
1.
|
Sukrosa
|
Berwarna
biru, tidak terdapat endapan
|
Berwarna
biru kemerah bataan, tidak terdapat endapan
|
Berwarna
biru kemerah bataan, tidak terdapat endapan
|
2.
|
Pati
|
Berwarna
biru muda, terdapat sedikit endapan
|
Berwarna
biru terang, terdapat endapan
|
Berwarna
biru terang,terdapat endapan
|
Tabel 2. Pengamatan pada uji Barfoed
No.
|
Sampel
|
Sebelum dipanaskan
|
Setelah dipanaskan
|
Setelah didinginkan
|
1
|
Sukrosa
|
Berwarna
biru, tidak terdapat endapan
|
Berwarna
biru bening, tidak terdapat endapan
|
Berwarna
biru muda jernih, tidak terdapat endapan
|
2
|
Pati
|
Berwarna
biru muda, terdapat endapan
|
Berwarna
biru muda keruh, terdapat endapan berwarna putih
|
Berwarna
biru muda keruh, terdapat endapan
|
Tabel 3. Pengamatan pada uji Iodin
No
|
Sampel
|
Perlakuan
|
Sebelum
dipanaskan
|
Setelah
dipanaskan
|
Setelah
didinginkan
|
1
|
A
|
0,5 ml amilum + 2 tetes air
|
Berwarna
biru tua kehitaman, terdapat endapan
|
Berwarna
biru tua kehitaman, terdapat sedikit endapan
|
Berwarna
biru tua kehitaman, terdapat lebih banyak padatan
|
2
|
B
|
0,5 ml amilum + 2 tetes HCl
|
Berwarna
biru tua kehitaman, terdapat endapan
|
Berwarna
biru tua kehitaman, terdapat endapan
|
Berwarna
biru kehitaman, terdapat sedikit padatan
|
3
|
C
|
0,5 ml amilum + 2 tetes NaOH
|
Berwarna
putih keruh, terdapat endapan
|
Tidak
dipanaskan karena tidak terjadi perubahan warna
|
4.2
Pembahasan
Karbohidrat
yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O).Senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus
karbonil dalam bentuk aldehid atau keton.Senyawa ini juga memiliki banyak gugus
hidroksil.Karena itu, karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton atau turan senyawa-senyawa tersebut (Chintia, 2015).
Uji
kualitatif karbohidrat dapat dilakukan dengan berbagai cara pengujian
diantaranya uji molish, uji barfoed, uji benedict dan uji selliwanof. Namun
pada praktikum kali ini, kami hanya mempergunakan dengan pengujian barfoed, uji
benedict dan uji iodin.
Dari
praktikum yang telah kami lakukan, dapat diketahui uji benedict yaitu pada
sukrosa dan pati sebelum dipanaskan, sukrosa berwarna biru dan tidak terdapat
endapan sedangkan pada pati berwarna biru muda dan terdapat sedikit endapan.
Setelah dilakukan pemanasan, sukrosa berwarna biru kemerah bataan dan tidak
terdapat endapan, sedangkan pada pati berwarna biru terang dan terdapat
endapan. Kemudian setelah sampel didinginkan kembali, sukrosa berwarna biru
muda kemerah bataan dan tidak terdapat endapan, sedangkan pada pati berwarna
biru terang dan terdapat endapan.
Pada
uji barfoed yaitu pada sukrosa dan pati sebelum dipanaskan, sukrosa
berwarna biru dan tidak terdapat
endapan, sedangkan pada pati berwarna biru muda dan terdapat sedikit endapan.
Setelah dilakukan pemanasan, sukrosa berwarna biru bening dan tidak terdapat
endapan, sednakan pada pati berwarna biru muda keruh dan terdapat endapan
berwarna putih. Kemudian setelah dilakukan pendinginan kembali, sukrosa
berwarna biru muda jernih dan tidak terdapat endapan, sedangkan pada pati
berwarna biru muda keruh dan terdapat endapan.
Pada
praktikum ini kami juga melakukan uji iodin pada sampel amilum yang dilakukan
tiga macam perlakuan. Pada perlakuan pertama kami beri nama sampel A yaitu, 0,5
ml amilum + 2 tetes air, pada perlakuan ke dua kami beri nama sampel B yaitu,
0,5 ml amilum + 2 tetes HCl, dan pada perlakuan ke tiga kami beri nama sampel C
yaitu, 0,5 ml amilum + 2 tetes NaOH. Pada ke tiga sampel tersebut dilakukan
pengamatan ketika sebelum dipanaskan, pada sampel A berwarna biru tua kehitaman
dan terdapat endapan, pada sampel B berwarna biru tua kehitaman dan terdapat
endapan, sedangkan pada sampel C berwarna putih keruh dan terdapat endapan.
Dari
ke tiga sampel tersebut, yang mengalami perubahan warna akan dilanjutkan proses
pemanasan, dikarenakan pada sampel C tidak menglami perubahan warna maka tidak
dilakukan proses pemanasan, jadi yang dilakukan pemanasan adalah sampel A dan B
saja. Setelah dilakukan pemanasan, sampel A berwarna biru tua kehitaman dan
terdapat sedikit endapan, dan pada sampel B berwarna biru tua kehitaman dan
terdapat endapan. Kemudian setelah dilakukan pendinginan kembali, sampel A
berwarna biru tua kehitaman dan membentuk lebih banyak padatan, sedangkan pada
sampel B berwarna biru tua kehitaman dan terdapat sedikit padatan.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari praktikum yang
telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Karbohidat adalah senyawa organik terdiri dari unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada umumnya karbohidrat dapat
dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2. Uji kualitatif karbohidrat dapat dilakukan
dengan berbagai cara pengujian diantaranya uji benedict, uji barfoed dan uji
iodin.
3. Uji benedict digunakan untuk identifikasi
monosakarida dilakukan berdasarkan sifat kemampuannya mereduksi, uji barfoed
digunakan secara umum untuk mengenal adanya monosakarida, dan uji iodin
dipergunakan untuk mengidentifikasi adanya polisakarida amilum.
5.2
Saran
Pada saat melakukan praktikum, praktikan
diharapkan untuk lebih fokus dan teliti ketika melakukan praktikum, serta
diharapkan untuk saling kerja sama antar anggota kelompok praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Chintia, Vanila. 2015. Analisis Kualitatif Karbohidrat. http://vanilachintia-mahanani.blogspot.co.id/2015/03/analisis-kualitatif-karbohidrat.html. Diakses
pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 13.00 WITA
Jannah, Risqiyatul. 2013. Uji Kualitatif Untuk Karbohidrat. http://kikyrisqiyatulj. blogspot.co.id/2013/10/uji-kualitatif-untuk-karbohidrat.html. Diakses
pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 13.30 WITA
Khoiriyah, Nikmatul. 2012 . Uji
Kualitatif Untuk Karbohidrat. http://nikma-line.blogspot.co.id/2012/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada tanggal 10 Maret
2016 pukul 13.00 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar