Selasa, 19 April 2016

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Karbohidrat



ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT
PERCOBAAN 3
(Praktikum Analisis Bahan dan Produk Agroindustri)










KELOMPOK 6
Emylia Susanti                       B1315016
Fitria Khairunisa                  B1315020
Hasni                                      B1315024
Jamilah                                   B1315028



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Untuk melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati saja, tetapi terdapat pula sebagai gula misalnya dalam buah-buahan, dalam madu lebah dan lain-lainnya.
Protein dan lemak relatif tidak begitu banyak terdapat dalam makanan kita bila dibandingkan dengan karbohidrat. Protein dan lemak berperan juga sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi karena sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidratlah yang terutama merupakan sebagai sumber energi bagi tubuh.
Karbohidrat berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tadi kita mengetahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia (Chintia, 2015).

1.2  Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kandungan karbohidrat dalam sampel secara kualitatif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah polimer aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi kondensat polimer-polimernya yang terbentuk. Nama karbohidrat digunakan  pada senyawa-senyawa tersebut mengingat rumus empirisnya yang berupa CnH2nOn yaitu mendekati Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidroksi. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram.Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat  berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang  berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita (Chintia, 2015).
Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat terdiri dari lima atau enam atom C, sedangkan oligosakarida merupakan  polimer dari 2-10 monosakarida, dan pada umumnya polisakarida merupakan  polimer yang terdiri dari 10 monomer monosakarida (Khoiriyah, 2012).

2.2 Macam-macam Karbohidrat
1.      Monosakarida
Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut aldosa, sedangkan ketosa mempunyai satu gugus keton, Manosakarida dengan enam atom C disebut heksosa, misalnya glukosa (dekstrosa, atau gula anggur), fruktosa (levulosa atau gula buah), dan galaktosa, sedangkan lima atom C disebut pentosa, misalnya xilosa, arabinosa, dan ribosa. Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah sakarida yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Bentuk monosakarida ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa yaitu, triosa, tetrosa,  pentosa, hektosa, heptosa atau oktasa (Jannah, 2013).
2.      Disakarida
Disakarida adalah oligosakarida yang paling sederhana yang tersusun atas dua molekul monosakarida. Dua molekul gula sederhana atau lebih saling  berikatan pada gugus glikosidanya,membentuk suatu substansi baru yang dinamakan polisakarida. Enzim pada disakarida terdiri dari maltase yang berfungsi mengkretalisis hidrolisis maltose, lactose yang berfungsi mengkretalisis hidrolisis laktosa, dan sakrase yang berfungsi mengkretalisis hidrolisis sakrosa (Jannah, 2013).
3.      Polisakarida
Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen, frutan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim pencernaan  (Jannah, 2013).

2.3 Pengujian Terhadap Karbohidrat
1.      Uji Benedict
Uji ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi monosakarida dilakukan berdasarkan sifat kemampuannya mereduksi, yang dilakukan menggunakan uji Benedict.
2.      Uji Barfoed
Pereaksi barfoed digunakan secara umum untuk mengenal adanya monosakarida.
3.      Uji Iodin
Uji iodin secara khusus dipergunakan untuk mengidentifikasi adanya polisakarida amilum.




BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Maret 2016 pukul 15.00-17.00 WITA di Laboratorium Kimia Teknoligi Industru Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.

3.2 Alat dan Bahan
     3.2.1 Alat
           Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, bola hisap, hot plate, pipet ukur, penjepit tabung reaksi , gelas beaker dan stopwatch.
     3.2.2 Bahan
           Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan pati, larutan sukrosa, reagen benedict, air, reagen barfoed, NaOH, HCl, dan reagen iodin.

3.3 Prosedur Kerja
1)      Uji Benedict
1.      Dicampurkan masing-masing delapan tetes sampel dengan 1 ml reagen benedict dalam tabung reaksi.
2.      Dikocok setiap tabung dan dipanaskan menggunakan hot plate selama 3 menit, didinginkan kemudian dibandingkan masing-masing tabung.
2)      Uji Barfoed
1.      Dicampurkan masing-masing delapan tetes dengan dua tetes reagen barfoed dalam tabung reaksi.
2.      Dipanaskan setiap tabung dalam penangas selama 1 menit hingga terlihat adanya reaksi.
3)      Uji Iodin
1.      Dimasukan lima tetes amilum dalam 3 buah tabung reaksi
2.      Ditambahkan dua tetes air dalam tabung pertama, dua tetes HCl dalam tabung ke dua dan dua tetes NaOH dalam tabung ke tiga.
3.      Dikocok masing-masing tabung kemudian ditambahkan satu tetes iodin, diamati pembentukan warna.
4.      Dipanaskan tabung yang menglami perubahan warna, kemudian diamati kembali perubahan setelah didinginkan.




























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan pada uji Benedict
No.
Sampel

Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
Setelah didinginkan
1.
Sukrosa
Berwarna biru, tidak terdapat endapan
Berwarna biru kemerah bataan, tidak terdapat endapan
Berwarna biru kemerah bataan, tidak terdapat endapan
2.
Pati
Berwarna biru muda, terdapat sedikit endapan
Berwarna biru terang, terdapat endapan
Berwarna biru terang,terdapat endapan

Tabel 2. Pengamatan pada uji Barfoed
No.
Sampel

Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
Setelah didinginkan
1
Sukrosa
Berwarna biru, tidak terdapat endapan
Berwarna biru bening, tidak terdapat endapan
Berwarna biru muda jernih, tidak terdapat endapan
2
Pati
Berwarna biru muda, terdapat endapan
Berwarna biru muda keruh, terdapat endapan berwarna putih
Berwarna biru muda keruh, terdapat endapan

Tabel 3. Pengamatan pada uji Iodin
No
Sampel
Perlakuan
Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
Setelah didinginkan
1
A
0,5 ml amilum + 2 tetes air
Berwarna biru tua kehitaman, terdapat endapan
Berwarna biru tua kehitaman, terdapat sedikit endapan
Berwarna biru tua kehitaman, terdapat lebih banyak padatan
2
B
0,5 ml amilum + 2 tetes HCl
Berwarna biru tua kehitaman, terdapat endapan
Berwarna biru tua kehitaman, terdapat endapan
Berwarna biru kehitaman, terdapat sedikit padatan
3
C
0,5 ml amilum + 2 tetes NaOH
Berwarna putih keruh, terdapat endapan
Tidak dipanaskan karena tidak terjadi perubahan warna




4.2 Pembahasan                                                                                                        
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).Senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil dalam bentuk aldehid atau keton.Senyawa ini juga memiliki banyak gugus hidroksil.Karena itu, karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton atau turan senyawa-senyawa tersebut (Chintia, 2015).
Uji kualitatif karbohidrat dapat dilakukan dengan berbagai cara pengujian diantaranya uji molish, uji barfoed, uji benedict dan uji selliwanof. Namun pada praktikum kali ini, kami hanya mempergunakan dengan pengujian barfoed, uji benedict dan uji iodin.
Dari praktikum yang telah kami lakukan, dapat diketahui uji benedict yaitu pada sukrosa dan pati sebelum dipanaskan, sukrosa berwarna biru dan tidak terdapat endapan sedangkan pada pati berwarna biru muda dan terdapat sedikit endapan. Setelah dilakukan pemanasan, sukrosa berwarna biru kemerah bataan dan tidak terdapat endapan, sedangkan pada pati berwarna biru terang dan terdapat endapan. Kemudian setelah sampel didinginkan kembali, sukrosa berwarna biru muda kemerah bataan dan tidak terdapat endapan, sedangkan pada pati berwarna biru terang dan terdapat endapan.
Pada uji barfoed yaitu pada sukrosa dan pati sebelum dipanaskan, sukrosa berwarna  biru dan tidak terdapat endapan, sedangkan pada pati berwarna biru muda dan terdapat sedikit endapan. Setelah dilakukan pemanasan, sukrosa berwarna biru bening dan tidak terdapat endapan, sednakan pada pati berwarna biru muda keruh dan terdapat endapan berwarna putih. Kemudian setelah dilakukan pendinginan kembali, sukrosa berwarna biru muda jernih dan tidak terdapat endapan, sedangkan pada pati berwarna biru muda keruh dan terdapat endapan.
Pada praktikum ini kami juga melakukan uji iodin pada sampel amilum yang dilakukan tiga macam perlakuan. Pada perlakuan pertama kami beri nama sampel A yaitu, 0,5 ml amilum + 2 tetes air, pada perlakuan ke dua kami beri nama sampel B yaitu, 0,5 ml amilum + 2 tetes HCl, dan pada perlakuan ke tiga kami beri nama sampel C yaitu, 0,5 ml amilum + 2 tetes NaOH. Pada ke tiga sampel tersebut dilakukan pengamatan ketika sebelum dipanaskan, pada sampel A berwarna biru tua kehitaman dan terdapat endapan, pada sampel B berwarna biru tua kehitaman dan terdapat endapan, sedangkan pada sampel C berwarna putih keruh dan terdapat endapan.
Dari ke tiga sampel tersebut, yang mengalami perubahan warna akan dilanjutkan proses pemanasan, dikarenakan pada sampel C tidak menglami perubahan warna maka tidak dilakukan proses pemanasan, jadi yang dilakukan pemanasan adalah sampel A dan B saja. Setelah dilakukan pemanasan, sampel A berwarna biru tua kehitaman dan terdapat sedikit endapan, dan pada sampel B berwarna biru tua kehitaman dan terdapat endapan. Kemudian setelah dilakukan pendinginan kembali, sampel A berwarna biru tua kehitaman dan membentuk lebih banyak padatan, sedangkan pada sampel B berwarna biru tua kehitaman dan terdapat sedikit padatan.









BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Karbohidat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2.      Uji kualitatif karbohidrat dapat dilakukan dengan berbagai cara pengujian diantaranya uji benedict, uji barfoed dan uji iodin.
3.      Uji benedict digunakan untuk identifikasi monosakarida dilakukan berdasarkan sifat kemampuannya mereduksi, uji barfoed digunakan secara umum untuk mengenal adanya monosakarida, dan uji iodin dipergunakan untuk mengidentifikasi adanya polisakarida amilum.
5.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum, praktikan diharapkan untuk lebih fokus dan teliti ketika melakukan praktikum, serta diharapkan untuk saling kerja sama antar anggota kelompok praktikum.









DAFTAR PUSTAKA
Chintia, Vanila. 2015. Analisis Kualitatif Karbohidrat. http://vanilachintia-mahanani.blogspot.co.id/2015/03/analisis-kualitatif-karbohidrat.html. Diakses pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 13.00 WITA
Jannah, Risqiyatul. 2013. Uji Kualitatif Untuk Karbohidrat. http://kikyrisqiyatulj. blogspot.co.id/2013/10/uji-kualitatif-untuk-karbohidrat.html. Diakses pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 13.30 WITA
Khoiriyah, Nikmatul. 2012 . Uji Kualitatif Untuk Karbohidrat. http://nikma-line.blogspot.co.id/2012/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 13.00 WITA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar