Selasa, 19 April 2016

Laporan Praktikum Konversi Satuan



KONVERSI SATUAN
PERCOBAAN II
(Praktikum Dasar Teknik Proses)




 


Kelompok : 5

Ayu Nurmalasari                  B1315012
Fitria Khairunia                    B1315020
Jamilah                                   B1315028
Martini                                   B1315036





PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuan (Fathi, 2013).
Pengubahan satuan sering kita hadapi dalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada dasarnya adalah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke satuan yang lain. Kadang kadang besaran yang di berikan menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan sistem satuan yang kita inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan. Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan (Anonim, 2010).
Pengubahan satuan sering kita hadapi dalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada dasarnya adalah mengubah nilai besaran dari satuan yg satu ke satuan yang lain. Kadang kadang besaran yang di berikan menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan system satuan yang kita inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan.
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu (Anonim, 2011).
Sistem satuan metrik memiliki keunggulan karena konversi satuan-satuannya sangat mudah yaitu berupa bilangan berpangkat n atau 10n misalnya 105.
1.2  Tujuan
1.      Mahasiswa dapat mengukur suhu dan waktu alir
2.      Dapat melakukan konversi satuan
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Besaran dan Satuan
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan (Setia, 2009).
2.2  Konversi Satuan
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi (Fathi, 2013).
2.3  Penggunaan Satuan
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai sistem Satuan Internasional (SI). Sistem metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu (Kanginan, 2006).
2.4  Pengubahan Satuan
Pengubahan satuan pada dasarnya adalah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke satuan yang lain. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan (Fried, 2005).
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 Februari 2016 pukul 10.00-11.00 WITA di Labolatorium Pangan Teknologi Industri Petanian Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain gelas beaker, gelas ukur, erlenmeyer, thermometer, kaca arloji dan neraca analitik.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain gula, garam, air kran dan air galon.
3.3 Prosedur kerja
1.      Mengukur suhu
a.       Ditimbang 50 mL air kran dan air galon.
b.      Dimasukkan air 50 mL ke dalam gelas beker.
c.       Diukur suhu air tersebut.
d.      Dipanaskan air tersebut selama 2 menit. Diukur suhunya dikonversikan ke satuan °F dan K.
2.      Waktu alir
a.       Dibuat larutan garam 10% dan 20% larutan gula dan 10% dan 20% larutan garam.
b.      Ditimbang air larutan garam dan larutan gula masing-masing 10 mL.
c.       Dituang dalam gelas ukur 10 mL kemudian ditumpahkan dengan kemiringan sudut 90°. Dicatat waktu alirnya.
d.      Dikonversikan satuan tersebut ke satuan liter/menit dan ft3/menit.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Table 1. Data pengukuran suhu
No.
Nama
Bahan
Suhu awal
Suhu setelah dipanaskan 2 menit
Massa
(g)
°C
°F
K
°C
°F
K
1.
Air kran
29
84,2
302
45
113
318
49, 29
2.
Air galon
28
82,4
301
44
111,2
317
49,68

Table 2. Data pengukuran waktu alir
No.
Nama bahan
Massa
(g)
Waktu alir
Waktu
ml/detik
Liter/menit
Ft3/menit
1.
Air keran
9,14
7,57
1,32
0,08
0,16
2.
Air gallon
8,75
8,0
1,14
0,07
0,14
3.
Larutan gula 10%
9,29
8,77
1,91
1,02
2,10
4.
Larutan gula 20%
9,69
10,98
1,18
1,07
2,20
5.
Larutan garam 10%
9,58
8,55
1,10
0,07
0,14
6.
Larutan garam 20%
9,94
9,62
1,25
0,08
0,16

Grafik 1. Data pengukuran waktu alir


4.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini akan diukur suhu dan waktu alir air. Serta mengkonversinya dengan satuan yang lainnya. Pada pengukuran suhu dilakukan 2 sampel, yaitu air kran dengan air galon. Pada pengukuran suhu pertama-tama ditimbang 50 mL air kran dan didapat hasil sebesar 49,29 g. Lalu diukur suhunya yaitu sebesar 29 °C. Kemudian dipanaskan selama 2 menit. Selanjutnya diukur kembali suhunya yaitu mencapai 45 °C. Lalu dikonversikan dalam satuan °F dan K. Begitu pula dengan air galon, dilakukan dengan prosedur yang sama. Ditimbang 50 mL air galon dan didapat hasil sebesar 49,68 g. Lalu diukur suhunya yaitu sebesar 28 °C. Kemudian dipanaskan selama 2 menit. Selanjutnya diukur kembali suhunya yaitu mencapai 44 °C. Lalu dikonversikan dalam satuan °F dan K. Pada pengukuran suhu air kran dan air gallon terjadi perbedaan suhu yaitu sebesar 1 °C. Ini karenakan air galon lebih dingin dibandingkan dengan air keran.
Pada praktikum ke 2, dilakukan pengukuran waktu alir air dengan beberapa sampel, yaitu air kran, air galon, air gula 10%, air gula 20%, air garam 10% dan air garam 20 %. Mula-mula ditimbang 10 mL air. Dituang dalam gelas ukur 10 mL kemudian ditumpahkan dengan kemiringan sudut 90°. Dicatat waktu alirnya. Dikonversikan satuan tersebut ke satuan liter/menit dan ft3/menit. Didapat hasil yang berbeda-beda karena pengaruh massa jenis serta kekentalan dari masing-masing sampel air. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan semakin kecil waktu alirnya













BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1.      Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau sebaliknya.
2.      Konversi satuan diperlukan karena dapat memudahkan dalam pengukuran serta untuk mengetahui konversi satuan setiap negara.
3.      Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
4.      Pengubahan satuan pada dasarnya adalah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke satuan yang lain.
5.      Kekentalan air memengaruhi waktu aliran air.
6.      Semakin tinggi tingkat kekentalan air semakin lama waktu alir air tersebut.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini adalah dalam proses mengukur atau menghitung suatu besaran harus memperhatikan satuan yang akan digunakan, karena konversi di setiap negara memiliki satuan yang berbeda. Oleh karena itu, diharapkan praktikan lebih teliti dalam melakukan penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian dalam menyamakan nilai dari suatu besaran.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Kalorimeter. www.sarjanaku.com. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016
Anonim, 2011. Peralatan Pengecilan Ukuran. http://agroindustrialis.blogspot. com/2012/06/peralatan-pengecil-ukuran-size.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016
Fathi, 2013. Laporan Praktikum Mekanika Fluida. http://binderismine. blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016
Fried.H.George.Ph.D.2005.Fisika Universitas.Erlangga : Jakarta.
Karmana, O., 2009. Pengantar Fisika Teknik. Rhineka Cipta. Jakarta
Kanginan , M. 2002 . Fisika. Grafindo. Jakarta.
Setia, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar Bersama. Unsri Indralaya.
Soedojo, peter. 1999. Fisika Dasar. Penerbit Andi : Yogyakarta











LAMPIRAN
1.      Pengukuran suhu
Diketahui        : Suhu °C         = 29
Ditanya           : °F dan K       =.…?
Penyalesaian    : °C          °F    = 1.8 (°C) + 32
= 1.8 (29) + 32
                                                = 84.2 °F
  °C           K    = °C + K
                                                = 29 + 273
                                                = 302 K
2.      Pengukuran waktu alir
Diketahui        : Massa            = 9,14 g
                          Waktu           = 7,57 detik
                          ml                  = 10 ml
Ditanya           : ml/detik, Liter/menit dan Ft3/menit
Penyalesaian    :
ml/detik           = 10 : 7,57 = 1,32
ml/detik           Liter/menit   = 1,32 (  ) = 0,08
Liter/menit           Ft3/menit = 0,08 (  ) = 0,16


2 komentar:

  1. terima kasih sudah menginspirasi kami untuk belajar,semoga berkah dan bermanfaat.

    BalasHapus
  2. Terimakasih kaka atas ilmunya,dan kebetulan aku juga mahasiswa politala prodi AI

    BalasHapus