KONVERSI SATUAN
PERCOBAAN II
(Praktikum Dasar Teknik Proses)
Kelompok
: 5
Ayu
Nurmalasari B1315012
Fitria
Khairunia B1315020
Jamilah B1315028
Martini B1315036
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Konversi satuan
merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau sebaliknya. Konversi satuan
perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem satuan
sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuan (Fathi, 2013).
Pengubahan
satuan sering kita hadapi dalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada
dasarnya adalah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke satuan yang
lain. Kadang kadang besaran yang di berikan menggunakan sistem satuan yang
berbeda dengan sistem satuan yang kita inginkan. Sebelum melakukan perhitungan
kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem satuan yang kita
kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu ke awalan yang
lain, kita menggunakan tangga konversi satuan. Penggunaan satuan yang beraneka
ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan
dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan
lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan
satuan yang digunakan (Anonim, 2010).
Pengubahan satuan sering kita hadapi
dalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada dasarnya
adalah mengubah nilai besaran dari satuan yg satu ke satuan yang lain. Kadang
kadang besaran yang di berikan menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan
system satuan yang kita inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus
menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk
memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu ke awalan yang lain, kita
menggunakan tangga konversi satuan.
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan
beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor
konversi apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan
kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang
digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional
menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem
metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan
sekon untuk satuan waktu (Anonim, 2011).
Sistem satuan metrik memiliki keunggulan karena konversi
satuan-satuannya sangat mudah yaitu berupa bilangan berpangkat n atau 10n misalnya
105.
1.2
Tujuan
1.
Mahasiswa dapat
mengukur suhu dan waktu alir
2.
Dapat melakukan
konversi satuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Besaran dan Satuan
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta
memiliki nilai besaran dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat
digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI)
merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang
berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan (Setia, 2009).
2.2 Konversi
Satuan
Konversi
satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau
sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya
memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan
konversi (Fathi, 2013).
2.3 Penggunaan
Satuan
Penggunaan
satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama
yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari
suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur
yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960
suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai sistem Satuan Internasional
(SI). Sistem metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk
satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu (Kanginan, 2006).
2.4 Pengubahan
Satuan
Pengubahan satuan pada dasarnya
adalah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke
satuan yang lain. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem
satuan ke dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam
mengubah dari awalan yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga
konversi satuan (Fried, 2005).
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 Februari 2016 pukul 10.00-11.00 WITA di
Labolatorium Pangan Teknologi Industri Petanian Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang
digunakan dalam praktikum ini antara lain gelas beaker, gelas ukur, erlenmeyer,
thermometer, kaca arloji dan neraca analitik.
3.2.2 Bahan
Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini antara lain gula, garam, air kran dan air galon.
3.3 Prosedur kerja
1. Mengukur suhu
a. Ditimbang 50 mL air kran dan air galon.
b. Dimasukkan air 50 mL ke dalam gelas beker.
c. Diukur suhu air tersebut.
d. Dipanaskan air tersebut selama 2 menit. Diukur
suhunya dikonversikan ke satuan °F dan K.
2.
Waktu alir
a.
Dibuat larutan
garam 10% dan 20% larutan gula dan 10% dan 20% larutan garam.
b.
Ditimbang air
larutan garam dan larutan gula masing-masing 10 mL.
c.
Dituang dalam
gelas ukur 10 mL kemudian ditumpahkan dengan kemiringan sudut 90°. Dicatat
waktu alirnya.
d.
Dikonversikan
satuan tersebut ke satuan liter/menit dan ft3/menit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Table 1. Data
pengukuran suhu
No.
|
Nama
Bahan
|
Suhu awal
|
Suhu setelah
dipanaskan 2 menit
|
Massa
(g)
|
||||
°C
|
°F
|
K
|
°C
|
°F
|
K
|
|||
1.
|
Air kran
|
29
|
84,2
|
302
|
45
|
113
|
318
|
49, 29
|
2.
|
Air galon
|
28
|
82,4
|
301
|
44
|
111,2
|
317
|
49,68
|
Table 2. Data
pengukuran waktu alir
No.
|
Nama bahan
|
Massa
(g)
|
Waktu alir
|
|||
Waktu
|
ml/detik
|
Liter/menit
|
Ft3/menit
|
|||
1.
|
Air keran
|
9,14
|
7,57
|
1,32
|
0,08
|
0,16
|
2.
|
Air gallon
|
8,75
|
8,0
|
1,14
|
0,07
|
0,14
|
3.
|
Larutan gula 10%
|
9,29
|
8,77
|
1,91
|
1,02
|
2,10
|
4.
|
Larutan gula 20%
|
9,69
|
10,98
|
1,18
|
1,07
|
2,20
|
5.
|
Larutan garam 10%
|
9,58
|
8,55
|
1,10
|
0,07
|
0,14
|
6.
|
Larutan garam 20%
|
9,94
|
9,62
|
1,25
|
0,08
|
0,16
|
Grafik 1. Data
pengukuran waktu alir
4.2 Pembahasan
Dalam
praktikum ini akan diukur suhu dan waktu alir air. Serta mengkonversinya dengan
satuan yang lainnya. Pada pengukuran suhu dilakukan 2 sampel, yaitu air kran
dengan air galon. Pada pengukuran suhu pertama-tama ditimbang 50 mL air kran
dan didapat hasil sebesar 49,29 g. Lalu diukur suhunya yaitu sebesar 29 °C. Kemudian
dipanaskan selama 2 menit. Selanjutnya diukur kembali suhunya yaitu mencapai 45
°C. Lalu dikonversikan
dalam satuan °F dan K. Begitu pula dengan air
galon, dilakukan dengan prosedur yang sama. Ditimbang
50 mL air galon dan didapat hasil sebesar 49,68 g. Lalu diukur suhunya yaitu
sebesar 28 °C.
Kemudian dipanaskan selama 2 menit. Selanjutnya diukur kembali suhunya yaitu
mencapai 44 °C. Lalu
dikonversikan dalam satuan °F dan K. Pada
pengukuran suhu air kran dan air gallon terjadi perbedaan suhu yaitu sebesar 1
°C. Ini karenakan air galon lebih dingin dibandingkan dengan air keran.
Pada
praktikum ke 2, dilakukan pengukuran waktu alir air dengan beberapa sampel,
yaitu air kran, air galon, air gula 10%, air gula 20%, air garam 10% dan air
garam 20 %. Mula-mula ditimbang 10 mL air. Dituang
dalam gelas ukur 10 mL kemudian ditumpahkan dengan kemiringan sudut 90°.
Dicatat waktu alirnya. Dikonversikan satuan tersebut ke satuan liter/menit dan
ft3/menit. Didapat hasil yang berbeda-beda karena pengaruh massa
jenis serta kekentalan dari masing-masing sampel air. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan semakin kecil waktu alirnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan
dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1.
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan
yang ada ke satuan SI atau sebaliknya.
2.
Konversi satuan diperlukan karena dapat memudahkan
dalam pengukuran serta untuk mengetahui konversi satuan setiap negara.
3.
Besaran dalam
fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai
besaran dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan
sebagai pembanding dalam pengukuran.
4.
Pengubahan satuan pada dasarnya adalah
mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke
satuan yang lain.
5.
Kekentalan air memengaruhi waktu aliran air.
6.
Semakin tinggi tingkat kekentalan air semakin lama
waktu alir air tersebut.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini
adalah dalam proses mengukur atau menghitung suatu besaran harus memperhatikan
satuan yang akan digunakan, karena konversi di setiap negara memiliki satuan
yang berbeda. Oleh karena itu, diharapkan praktikan lebih teliti dalam
melakukan penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian dalam menyamakan
nilai dari suatu besaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Peralatan Pengecilan Ukuran. http://agroindustrialis.blogspot.
com/2012/06/peralatan-pengecil-ukuran-size.html. Diakses pada tanggal 23
Februari 2016
Fathi, 2013. Laporan Praktikum Mekanika Fluida. http://binderismine.
blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016
Fried.H.George.Ph.D.2005.Fisika Universitas.Erlangga : Jakarta.
Karmana, O., 2009. Pengantar Fisika Teknik.
Rhineka Cipta. Jakarta
Kanginan , M. 2002
. Fisika. Grafindo. Jakarta.
Setia, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I.
Laboratorium Dasar Bersama. Unsri Indralaya.
Soedojo, peter.
1999. Fisika Dasar. Penerbit Andi : Yogyakarta
Yuni. 2014. https://yuningblog.wordpress.com/2014/03/05/laporan-satuan-operasi-acara-1-konversi-satuan/. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016
LAMPIRAN
1.
Pengukuran suhu
Diketahui :
Suhu °C = 29
Ditanya :
°F dan K =.…?
Penyalesaian :
°C °F =
1.8 (°C) + 32
= 1.8 (29) + 32
=
84.2 °F
°C K =
°C + K
=
29 + 273
=
302 K
2.
Pengukuran waktu
alir
Diketahui :
Massa = 9,14 g
Waktu =
7,57 detik
ml =
10 ml
Ditanya :
ml/detik, Liter/menit dan Ft3/menit
Penyalesaian :
ml/detik =
10 : 7,57 = 1,32
ml/detik Liter/menit = 1,32
(
) = 0,08
Liter/menit Ft3/menit
= 0,08 (
) = 0,16
terima kasih sudah menginspirasi kami untuk belajar,semoga berkah dan bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih kaka atas ilmunya,dan kebetulan aku juga mahasiswa politala prodi AI
BalasHapus