NERACA MASSA
PERCOBAAN IV
(Praktikum Dasar Teknik Proses)
Kelompok
: 5
Agus
Setiawan B1315002
Ayu
Nurmalasari B1315012
Jamilah B1315028
Muslimin
Al Maarif B1315045
Rizal
Fahlupi B1315064
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Neraca
massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses. Ada kalanya
bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau menjadi
konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah. Massa yang
tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia, maka bahan
yang satu bisa terambil dan membentuk senyawa lain (Charles,
1979).
Larutan
adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang umum
digunakan adalah air. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan pelarut,
dikenal adalah konsentrasi. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya
sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang
banyak. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur
tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan tidak
jenuh Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan
lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada
temperatur tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh (Charles,
1979).
Konsentrasi
didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Pada praktikum ini akan dipelajari tentang menghitung konsentrasi
suatu larutan. Namun terlebih dahulu dilakukan pencampuran, pengenceran dan
pemanasan.
1.2
Tujuan
a.
Praktikan dapat
mengetahui pengertian neraca massa.
b.
Praktikan dapat
mengetahui langkah-langkah penyusunan neraca massa.
c.
Praktikan dapat
mengetahui aplikasi neraca massa dalam pengolahan makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Neraca Massa
Neraca Massa adalah cabang keilmuan
yang mempelajari kesetimbangan massa
dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati
atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan
bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan
ataupun diciptakan (Charles,
1979).
Massa yang masuk ke dalam suatu
sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam
sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar
neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] +
[akumulasi massa]
dengan
[massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar]
merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan
akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau
positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa
yang melalui suatu sistem. Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel
[produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:
[massa masuk] + [produksi] = [massa
keluar] + [akumulasi massa]
Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa
termodifikasi merupakan laju
reaksi kimia.
Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi
pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau
negatif. neraca adalah alat pengukur massa pada suatu benda, dan neraca
memiliki beberapa jenis. Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial (Thomas, 2013).
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Maret 2016 di Labolatorium Pangan
Teknologi Industri Pertanian politeknik negeri Tanah Laut.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah gelas beaker, erlenmeyer, pengaduk kaca, kompot gas,
dan pipet.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah garam dan air.
3.3
Prosedur Kerja
A.
Menentukan
konsentrasi hasil pengamatan
1.
Dibuat larutan
garam dengan konsentrasi 5% dan 10% masing-masing 100 ml.
2.
Ditimbang massa
dari larutan tersebut.
3.
Diambil 10 gram
larutan garam 5% dan 10 gram larutan
garam 10% kemudian dicampur larutan garam tersebut.
4.
Ditimbang massa
akhir campuran tersebut.
5.
Dihitung
konsentrasi akhir larutan tersebut dengan prinsip perhitungan neraca massa.
6.
Diulangi langkah
3 sampai dengan 5 untuk masing-masing massa larutan dengan kenaikan 10 gram
untuk larutan dengan konsentrasi 10% dilakukan untuk 3 perlakuan.
B.
Menentukan
konsentrasi proses pengenceran
1.
Diambil 15 gram
larutan NaCl 10%.
2.
Ditambahkan 50
gram air aduk sampai rata.
3.
Ditimbang
kemudian hitung konsentrasi akhir larutan tersebut.
C.
Menentukan
konsentrasi
1.
Diambil 15 gram
larutan NaCl 10%.
2.
Dipanaskan
larutan tersebut selama 2 menit
3.
Ditimbang,
kemudian hitung konsentrasi akhir larutan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel 1. Data hasil pengamatan
No.
Percobaan
|
Pengamatan
|
Volume (ml)
|
Massa awal
(gr)
|
Massa akhir
(gr)
|
Konsentrasi
|
1.
|
Garam 5%
|
100
|
5
|
102,03
|
0,05%
|
Garam 10%
|
100
|
10
|
105,03
|
0,1%
|
|
2.
|
Garam 5%
|
|
10
|
24
|
1,1%
|
Garam 10%
|
10
|
||||
3.
|
Garam 5%
|
|
15
|
35
|
8%
|
Garam 10%
|
20
|
||||
4.
|
Garam 10%
|
|
15
|
65
|
2%
|
Air
|
50
|
||||
5.
|
Garam 10%
|
|
15
|
15
|
10%
|
4.2
Pembahasan
Berdasarkan
pada hasil percobaan dan data pada tabel hasil percobaan di atas dapat
diuraikan bahwa dalam membuat suatu larutan yang paling utama adalah jumlah NaCl
(garam) yang ditimbang. Karena dengan diketahui jumlah NaCl kita dapat
menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan NaCl dengan
konsentrasi tertentu.
Pertama-tama dilakukan
adalah membuat larutan NaCl dengan konsentrasi 5% dan 10%. Untuk larutan
berkonsentrasi 5% diperlukan 5 gram NaCl dalam 100 ml air, sedangkan untuk
larutan berkonsentrasi 10% diperlukan 10 gram NaCl dalam 100 ml air. Setelah
larutan sudah jadi, diambil masing-masing larutan sebanyak 10 ml dan
dicampurkan ke dalam gelas beaker. Ditimbang massa akhir larutan tersebut dan
dihitung konsentrasinya. Diulangi langkah tersebut untuk masing-masing massa
larutan dengan kenaikan 5 gram untuk larutan konsentrasi 5% dan kenaikan 10
gram untuk larutan dengan konsentrasi 10%. Dilakukan untuk 3 perlakuan. Dalam pembuatan ketiga larutan
tersebut semua bahan terlarut dalam air. Setelah penambahan air atau pelarut di
dalam gelas beaker dan adanya pengocokan maka campuran itu sudah dinamakan
larutan. Kemudian untuk percobaan terakhir diambil 15 gram larutan NaCl 10% dan
ditambahkan air sebanyak 50 ml lalu dipanaskan selama 2 menit. Ternyata massa
awal sama dengan massa akhir. Ini dikarenakan tidak terjadi penguapan saat
dipanaskan sehingga tidak ada air yang menguap/hilang.
Dari hasil perhitungan
didapat hasil yang berbeda-beda karena hasil didasarkan pada massa dan
konsentrasi awal yang berbeda-beda. Semakin besar massa dan konsentrasi awalnya
maka akan semakin besar massa dan konsentrasi akhirnya. Sebaliknya semakin
kecil massa dan konsentrasi awalnya maka akan semakin kecil massa dan
konsentrasi akhirnya. Karena massa dan konsentrasi awal berbanding lurus dengan
massa dan konsentrasi akhirnya. Hal ini berdasarkan rumus yaitu massa masuk =
massa keluar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu :
1.
Neraca
massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses.
2.
Dalam
membuat suatu larutan yang paling utama adalah jumlah NaCl (garam) yang
ditimbang. Karena dengan diketahui jumlah NaCl kita dapat menentukan berapa
massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan NaCl dengan konsentrasi tertentu.
3.
Semakin besar
massa dan konsentrasi awalnya maka akan semakin besar massa dan konsentrasi
akhirnya. Sebaliknya semakin kecil massa dan konsentrasi awalnya maka akan
semakin kecil massa dan konsentrasi akhirnya.
5.2
Saran
Pada saat praktikum hendaknya asisten bisa lebih memberikan
perhatian, arahan, dan bimbingan kepada praktikan supaya praktikum dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1996. Penuntun Belajar Kimia Dasar Kimia Larutan.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Charles. W Keenan, dkk. 1979. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Thomas,
Carlos. 2013. http://thomasglory7.blogspot.co.id/2013/05/laporan-praktikum-pembuatan-larutan_7694.html. Diakses tanggal 10 Maret 2016
Yuliani,
Mandasari. 2014. https://mandasariyuliani.wordpress.com/2014/10/09/laporan-praktikum-kimia-dasar-ii-pembuatan-larutan/. Diakses tanggal 10 Maret 2016
LAMPIRAN
1.
Diketahui :
Massa awal =
5 gram
Massa akhir =
24 gram
Konsentrasi awal =
5%
Ditanyakan :
Konsentrasi akhir =
…?
Penyelesaian :
(5 x 0,05) + ( 10 x 0,1) = a x 24
a = 0,011
= 1,1%
2.
Diketahui :
Massa awal =
15 gram
Massa akhir =
35 gram
Konsentrasi awal =
5%
Ditanyakan :
Konsentrasi akhir =
…?
Penyelesaian :
(15 x 0,05) + (20 x 0,1) = a x 35
a = 0,08
= 8%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar