Selasa, 19 April 2016

Laporan Praktikum Neraca Massa



NERACA MASSA
PERCOBAAN IV
(Praktikum Dasar Teknik Proses)


 






Kelompok : 5

Agus Setiawan                       B1315002
Ayu Nurmalasari                  B1315012
Jamilah                                   B1315028
Muslimin Al Maarif              B1315045
Rizal Fahlupi                         B1315064





PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses. Ada kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah. Massa yang tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia, maka bahan yang satu bisa terambil dan membentuk senyawa lain (Charles, 1979).
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang umum digunakan adalah air. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan pelarut, dikenal adalah konsentrasi. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan tidak jenuh Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh (Charles, 1979).
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Pada praktikum ini akan dipelajari tentang menghitung konsentrasi suatu larutan. Namun terlebih dahulu dilakukan pencampuran, pengenceran dan pemanasan.
1.2  Tujuan
a.    Praktikan dapat mengetahui pengertian neraca massa.
b.   Praktikan dapat mengetahui langkah-langkah penyusunan neraca massa.
c.    Praktikan dapat mengetahui aplikasi neraca massa dalam pengolahan makanan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Neraca Massa
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan (Charles, 1979).
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel [produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:
[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau negatif. neraca adalah alat pengukur massa pada suatu benda, dan neraca memiliki beberapa jenis. Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial (Thomas, 2013).



BAB III
METODE
3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Maret 2016 di Labolatorium Pangan Teknologi Industri Pertanian politeknik negeri Tanah Laut.
3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas beaker, erlenmeyer, pengaduk kaca, kompot gas, dan pipet.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah garam dan air.
3.3  Prosedur Kerja
A.    Menentukan konsentrasi hasil pengamatan
1.      Dibuat larutan garam dengan konsentrasi 5% dan 10% masing-masing 100 ml.
2.      Ditimbang massa dari larutan tersebut.
3.      Diambil 10 gram larutan garam 5% dan  10 gram larutan garam 10% kemudian dicampur larutan garam tersebut.
4.      Ditimbang massa akhir campuran tersebut.
5.      Dihitung konsentrasi akhir larutan tersebut dengan prinsip perhitungan neraca massa.
6.      Diulangi langkah 3 sampai dengan 5 untuk masing-masing massa larutan dengan kenaikan 10 gram untuk larutan dengan konsentrasi 10% dilakukan untuk 3 perlakuan.
B.     Menentukan konsentrasi proses pengenceran
1.      Diambil 15 gram larutan NaCl 10%.
2.      Ditambahkan 50 gram air aduk sampai rata.
3.      Ditimbang kemudian hitung konsentrasi akhir larutan tersebut.
C.     Menentukan konsentrasi
1.   Diambil 15 gram larutan NaCl 10%.
2.   Dipanaskan larutan tersebut selama 2 menit
3.   Ditimbang, kemudian hitung konsentrasi akhir larutan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
Tabel 1. Data hasil pengamatan
No.
Percobaan
Pengamatan
Volume (ml)
Massa awal (gr)
Massa akhir (gr)
Konsentrasi
1.
Garam 5%
100
5
102,03
0,05%
Garam 10%
100
10
105,03
0,1%
2.
Garam 5%

10
24
1,1%
Garam 10%
10
3.
Garam 5%

15
35
8%
Garam 10%
20
4.
Garam 10%

15
65
2%
Air
50
5.
Garam 10%

15
15
10%


4.2  Pembahasan
Berdasarkan pada hasil percobaan dan data pada tabel hasil percobaan di atas dapat diuraikan bahwa dalam membuat suatu larutan yang paling utama adalah jumlah NaCl (garam) yang ditimbang. Karena dengan diketahui jumlah NaCl kita dapat menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan NaCl dengan konsentrasi tertentu.
Pertama-tama dilakukan adalah membuat larutan NaCl dengan konsentrasi 5% dan 10%. Untuk larutan berkonsentrasi 5% diperlukan 5 gram NaCl dalam 100 ml air, sedangkan untuk larutan berkonsentrasi 10% diperlukan 10 gram NaCl dalam 100 ml air. Setelah larutan sudah jadi, diambil masing-masing larutan sebanyak 10 ml dan dicampurkan ke dalam gelas beaker. Ditimbang massa akhir larutan tersebut dan dihitung konsentrasinya. Diulangi langkah tersebut untuk masing-masing massa larutan dengan kenaikan 5 gram untuk larutan konsentrasi 5% dan kenaikan 10 gram untuk larutan dengan konsentrasi 10%. Dilakukan untuk 3 perlakuan. Dalam pembuatan ketiga larutan tersebut semua bahan terlarut dalam air. Setelah penambahan air atau pelarut di dalam gelas beaker dan adanya pengocokan maka campuran itu sudah dinamakan larutan. Kemudian untuk percobaan terakhir diambil 15 gram larutan NaCl 10% dan ditambahkan air sebanyak 50 ml lalu dipanaskan selama 2 menit. Ternyata massa awal sama dengan massa akhir. Ini dikarenakan tidak terjadi penguapan saat dipanaskan sehingga tidak ada air yang menguap/hilang.
Dari hasil perhitungan didapat hasil yang berbeda-beda karena hasil didasarkan pada massa dan konsentrasi awal yang berbeda-beda. Semakin besar massa dan konsentrasi awalnya maka akan semakin besar massa dan konsentrasi akhirnya. Sebaliknya semakin kecil massa dan konsentrasi awalnya maka akan semakin kecil massa dan konsentrasi akhirnya. Karena massa dan konsentrasi awal berbanding lurus dengan massa dan konsentrasi akhirnya. Hal ini berdasarkan rumus yaitu massa masuk = massa keluar.



















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1.      Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses.
2.      Dalam membuat suatu larutan yang paling utama adalah jumlah NaCl (garam) yang ditimbang. Karena dengan diketahui jumlah NaCl kita dapat menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan NaCl dengan konsentrasi tertentu.
3.      Semakin besar massa dan konsentrasi awalnya maka akan semakin besar massa dan konsentrasi akhirnya. Sebaliknya semakin kecil massa dan konsentrasi awalnya maka akan semakin kecil massa dan konsentrasi akhirnya.

5.2  Saran
Pada saat praktikum hendaknya asisten bisa lebih memberikan perhatian, arahan, dan bimbingan kepada praktikan supaya praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar.












DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1996. Penuntun Belajar Kimia Dasar Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Anonim. 2009. Konsentrasi Larutan. http://www.chem-is-try.org. Diakses tanggal 10 Maret 2016
Charles. W Keenan, dkk. 1979. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga

















LAMPIRAN


 


1.       


Diketahui :
Massa awal      = 5 gram
Massa akhir     = 24 gram
Konsentrasi awal         = 5%
Ditanyakan :
Konsentrasi akhir        = …?
Penyelesaian :
(5 x 0,05) + ( 10 x 0,1) = a x 24
            a     = 0,011 = 1,1%



 



2.       


Diketahui :
Massa awal      = 15 gram
Massa akhir     = 35 gram
Konsentrasi awal         = 5%
Ditanyakan :
Konsentrasi akhir        = …?
Penyelesaian :
(15 x 0,05) + (20 x 0,1)  = a x 35
            a     = 0,08 = 8%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar