SIZE REDUCTION (PENGECILAN UKURAN)
PERCOBAAN II
(Praktikum Mesin dan Peralatan Industri)
Kelompok
: 4
Ayu
Nurmalasari B1315012
Fitri
Khairunnisa B1315020
Jamilah B1315028
Martini B1315036
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pemecahan
bahan-bahan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil merupakan suatu operasi yang
penting di dalam industri pangan. Dasar-dasar teori operasi ini relatif belum
banyak dikembangkan. Kebanyakan operasi didasarkan pada pengalaman empiris dan
sangat sering menyangkut mekanisasi operasi yang mula-mula dilakukan dengan
tangan. Pengecilan ukuran dapat dilakukan secara basah dan kering.
Keuntungan-keuntungan yang didapat melalui penggilingan basah antara lain mudah
memperoleh bahan sangat lembut, berlangsung pada suhu yang tidak tinggi dan
sedikit kemungkinan terjadi oksidasi/ledakan. Oleh karena itu sering kali
ditambahkan air untuk bahan yang sedikit mengandung air.
Ada tiga macam
gaya yang digunakan untuk mendapatkan efek pengecilan ukuran gaya yang
digunakan untuk mendapatkan efek pengecilan ukuran. Ketiga macam gaya tersebut
adalah penekanan (compressive), pukulan (impact) dan gaya sobek (shear,
attrision). Jenis gaya yang digunakan akan menentukan tipe atau rancangan
peralatan yang tepat. Performansi mesin untuk size reduction ditentukan oleh:
kapasitas, daya yang digunakan per unit bahan, ukuran dan bentuk produk. Setiap
alat penggiling akan menghasilkan partikel-partikel dengan ukuran dan
bentuk-bentuk yang berbeda-beda. Salah satu masalah yang cukup mendasar adalah
bagaimana menentukan diameter masing-masing partikel sehingga diameter
rata-rata awal dan akhir dapat diketahui. Cara yang sering digunakan adalah
dengan analisis ayakan.
1.2
Tujuan
1.
Untuk
mengecilkan ukuran bahan.
2.
Memperoleh hasil
bahan yang seragam.
3.
Mengetahui
tingkat kehalusan bahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengecilan
ukuran (size reduction) artinya membagi bagi suatu bahan padat menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanis atau menekan (Anonim,
2011). Size reduction merupakan salah satu operasi dalam dunia industri dimana
komoditi pertanian dikecilkan ukurannya untuk menghasilkan suatu produk yang
memiliki nilai mutu dan nilai tambah yang tinggi. Operasi pengecilan ukuran
terbagi menjadi dua kategori yaitu untuk bahan padatan dan untuk cairan (Smith,
1955).
Secara
umum tujuan dari size reduction yaitu untuk menghasilkan padatan dengan
ukuran maupun spesifik permukaan tertentu dan memecahkan bagian dari
mineral atau Kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut pada padatan
tertentu (Indra, 2012). Selain itu menurut Brennan et.al. (1974),
pengecilan ukuran bertujuan untuk membantu proses ekstraksi, memperkecil bahan
sampai dengan ukuran tertentu dengan maksud tertentu, memperbesar luas
permukaan bahan untuk proses lebih lanjut, dan membantu proses pencampuran.
Tipe
mesin Size reduction (pengecilan ukuran) terbagi menjadi empat tipe yaitu
cutter (pemotongan), Crusher (penghancuran), grinder dan milling
(penggilingan). Operasi pemotongan biasanya dilakukan pada buah dan sayur yaitu
untuk canning, penghancuran yaitu diaplikasikan pada proses choping pada batang
jagung untuk pakan ternak, grinding untuk batu kapur dan bebijian, dan milling
untuk menghasilkan tepung (Raharjo, 1976).
Tujuan dari proses size reduction antara lain memperbesar
luas permukaaan bahan yang dapat membantu kelancaran beberapa proses seperti :
1. Membantu eksatraksi suatu senyawa
dengan meningkatkan luas kontak bahan dengan pelarut.
2. Mempercepat waktu pengeringan bahan.
3. Mempercepet proses pemasakan.
4. Meningkatkan efisiensi proses
pengadukan.
BAB III
METODE
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2016 pukul 11.00-13.00 WITA di Labolatorium
Pangan Teknologi Industri Pertani Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain
pengayak tepung, neraca analitik, piring kecil, blender, penggaris, nampan dan
sendok.
3.2.2
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
gula.
3.3
Prosedur Kerja
1.
Diblender gula
50 gram selam 10 detik. Disisihkan.
2.
Diblender gula
50 gram selam 30 detik. Disisihkan.
3.
Diblender gula
50 gram selam 1 menit. Disisihkan.
4.
Dihitung ukuran
mesh yang ada di Labolatorium Pangan dengan cara dihotung jumlah lubang yang
terdapat dalam 1 inci persegi.
5.
Dihitung hasil
pengayakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel 1. Data hasil pengamatan
No.
|
Mesh no
|
Waktu pengecilan
|
% bahan tertinggal (xi)
|
% tertinggak komulatif
|
FM
(Finenes Modulus)
|
D
|
1.
|
330
|
10 detik
|
7,06%
|
7,06%
|
0,0706
|
0,0043
|
2.
|
330
|
30 detik
|
3,20%
|
10,26%
|
0,1026
|
0,0044
|
3.
|
330
|
1 menit
|
2,00%
|
12,25%
|
0,1225
|
0,0044
|
4.
|
672
|
10 detik
|
5,88%
|
5,88%
|
0,0588
|
0,0042
|
5.
|
672
|
30 detik
|
2.36%
|
8,24%
|
0,0824
|
0,0043
|
6.
|
672
|
1 menit
|
2,32%
|
10,56%
|
0,1056
|
0,0044
|
4.2
Pembahasan
Pengecilan ukuran adalah suatu proses pengolahan untuk
memperkecil ukuran bahan sesuai dengan karakteristik bahan tersebut tanpa
mengubah sifat-sifat kimianya. Mengecilkan ukuran berarti
membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian yang lebih kecil dgn menggunakan
gaya gaya mekanis. Tergantung dari besarnya bahan-bahan padat yang dihasilkan,
pengecilan ukuran di bedakan atas pengecilan kasar (memecah) dan pengecilan
halus (menggiling). Pengecilan ukuran antara lain dapat menyebabkan bahan-bahan
padat menjadi dapat diangkut dengan lebih mudah, mempunyai bentuk komersial
yang lebih baik, lebih mudah diproses lanjut.
Pada praktikum ini digunakan gula sebagai bahan yang dikecilkan ukurannya. Gula
yang digunakan sebanyak 50 gram dengan perlakuan yang berbeda sebanyak 3 kali.
Setiap 50 gram gula ditimbang berat awalnya dengan timbangan digital. Kemudian
dihaluskan, lama penghalusan ukuran berbeda-beda yakni 10 detik, 30 detik dan 1
menit. Gula dikecilkan ukurannya menggunakan blender. Ketiga sampel gula tersebut kemudian disaring menggunakan ayakan dengan
mesh 330 dan 672. Kemudian jika ada sampel yang tertinggal itu akan ditimbang
kembali sebagai persen bahan yang tertinggal. Setelah diketahui persen bahan
yang tertinggal selanjutnya dihitung FM (finenes modulus) serta dihitung ukuran
rata-rata bahan.
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa lama waktu saat proses
pengecilan yang berbeda-beda akan menghasilkan gula dalam tingkat kehalusan
yang berbeda pula. Dalam proses penyaringan yang menggunakan mesh yang
berbedapun akan menghasilan persen bahan tertinggal yang berbeda. Semakin besar
lubang pada ayakan maka akan semakin sedikit jumlah persen bahan yang
tertinggal. Sebaliknya semakin kecil lubang penyaring semakin banyak jumlah
persen bahan yang tertinggal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengecilan ukuran adalah suatu proses pengolahan untuk
memperkecil ukuran bahan sesuai dengan karakteristik bahan tersebut tanpa
mengubah sifat-sifat kimianya.
2. Tujuan
pengecilan adalah untuk mempermudah pencampuran dengan bahan lain, membantu
proses pengolahan, memperluas luas permukaan membuat bahan menjadi ukuran yang
diinginkan.
3.
Besarnya
Finenes Modulus (FM) gula yang dihasilkan tergantung dari waktu saat proses
pengecilan.
4. Lama waktu saat proses pengecilan yang berbeda-beda akan menghasilkan gula
dalam tingkat kehalusan yang berbeda pula.
5. Semakin besar lubang pada ayakan maka akan semakin sedikit jumlah persen
bahan yang tertinggal. Sebaliknya semakin kecil lubang penyaring semakin banyak
jumlah persen bahan yang tertinggal.
5.2
Saran
Sebaiknya sebelum praktikum
praktikan diberi pengarahan secara menyeluruh mengenai bahasan praktikum
sehingga praktikan dapat lebih memahami materi yang akan dipraktikumkan. Serta
alat yang digunakan sebaiknya diperbanyak supaya praktikum dapat berjalan lebih
efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Size Reduction.http://kimia-industry.com/2011/03/size-reduction.html
Diakses tanggal 1 Maret 2016
Indra, Wibawa. 2012. Size Reduction. http://indrawibawads.com/2012/01/06/alat-pengecil-ukuran-size-reduction. Diakses tanggal 1 Maret 2016
Raharjo, M. 1976. Teknologi Pengolahan Hasil
Pertanian. Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman.
Smith, H.P. 1955. Farm Machinery and EquipmentInc. Fourth
Edition, New York : . Mc Graw-Hill Book Co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar